"Kita belum kasi nama Rin."
"Terserah bang aja. Aku tak tau juga mau kasi nama apa." Agus terus menyuapi Rini hingga hampir habis.
"Gimana jika Mutiara? Panggilannya Tiara?"
"Bagus Bang. Tanya Ibu dan Ayah juga, siapa tau mereka ada saran juga."Â
"Iya nanti Aku tanyakan. Nih minum dulu. Aku taruk piring dulu ke belakang ya."
"Iya Bang."
Rini melihat bayinya. Mutiara, Tiara. Hatinya memanggil-manggil bayinya. Begitu pandai bang Agus mencari namanya fikir Rini. Tiara sudah tertidur. Mungkin sudah mengantuk fikirnya. Dilihatnya wajah bayi itu. Masih tak menyangka dia sudah melahirkan dua orang anak. Rambutnya ikal mirip rambutnya.Â
"Tiara... maafin Ibu Nak.. " Air mata Rini mengalir melihat wajah tak berdosa Tiara.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H