Dengan cepat Agus segera ambil wudhu dan menunaikan sholat Shubuh yang tak bisa dilakukannya di Mesjid. Hatinya sebenarnya risau, tak mau terjadi apa-apa dengan Rini dan kandungannya.Â
"Kenapa Nak?" Tiba-tiba Ibu muncul di dapur.
"Agus mau bikin nasi goreng Bu ni dah mau selesai, tinggal ceplok telur." Ibu tersenyum melihat putra sulungnya begitu sigap memasak untuk Rini.
"Hati-hati tu apinya kecilkan lagi Nak. Edo dah bangun belum?"
"Belum Bu. Agus ngasi Rini makan dulu ya?"
"Loh, emang Rini kenapa Gus?"Â
"Rini sakit Bu, tapi semalam kan baru habis berobat. Coba dikasi makan dulu."
"Oh ya sudah, Ibu buatin sarapan Ayah kamu dulu ya."
"Iya Bu."
***
Usia kandungan Rini sudah memasuki 28 Minggu. Perutnya pun sudah semakin membesar. Namun sudah jarang merasakan sakit. Terakhir USG 3 bulan yang lalu. Sehingga jenis kelaminpun belum diketahui sama sekali. Rini sangat berharap calon adiknya Edo adalah laki-laki juga agar tak perlu membeli baju dan keperluan lainnya lagi, cukuplah memakai bekas baju Edo yang masih bagus. Sebenarnya dia capek juga naik motor karena takut jatuh, namun jika bang Agus sudah memaksa dia pun tak bisa berkata apa.Â