Mohon tunggu...
Rizky Febrinna S.Pd
Rizky Febrinna S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Love Your Sweet Life

Write all about life, believe in your heart...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyum Wulan

17 Desember 2020   09:18 Diperbarui: 17 Desember 2020   09:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya bu, sejauh ini dia anak baik dan rajin. Semoga pihak sekolah bisa bantu ya bu."

"Iya, sayang dia sudah kelas dua juga, sebentar lagi kelas tiga. Semoga Wulan jangan putus sekolah. Aamiin." 

***

Hari ini adalah hari yang menentukan status wulan di sekolah ini. Berhenti atau lanjut sekolah. Aku juga jadi kefikiran karena aku sangat berharap dia lanjut sekolah.

Di ruangan kesiswaan sudah ada Waka Kesiswaan Pak Ridwan, wali kelas Wulan Bu Retno, Wulan beserta Ibunya. Sepertinya mereka sudah terlibat dalam pembicaraan yang serius. 

Aku memilih menunggu di ruangan majelis guru sambil mengetik beberapa materi yang akan ku sampaikan di kelas nanti.

Aku kefikiran Wulan semoga ada jalan keluar terbaik untuknya.

Tiba-tiba bu Retno dan Wulan masuk ke majelis guru dengan sumringah dan senyum menuju arahku. Dia langsung memelukku dan aku menatap mata bu Retno yang dibalas anggukan. Aku langsung paham. Dan mengucap alhamdulillah karena sepertinya wulan tidak jadi berhenti. 

"Terima kasih ya bu, wulan akhirnya bisa sekolah lagi. Wulan akan berusaha belajar sungguh-sungguh. Doain wulan ya Bu Retno dan Bu Rita." Ucapnya melepas pelukannya padaku.

"Doa ibu yang terbaik untuk semua anak didik ibu, termasuk kamu Wulan. Semangat ya jangan bersedih lagi." Senyumku melihat wajahnya yang kembali ceria.

Wulan pamit ke kelas untuk mengikuti pelajaran yang ditinggalkannya tadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun