Proposisi Nilai (Value Propositions): Kopi berkualitas tinggi, suasana yang nyaman, layanan pelanggan yang prima
Saluran (Channels): Kedai kopi fisik, pesan antar, media sosial, platform e-commerce
Hubungan Pelanggan (Customer Relationships): Program loyalitas, komunitas pelanggan, acara dan promosi khusus
Sumber Pendapatan (Revenue Streams): Penjualan kopi, makanan, minuman ringan, merchandise
Sumber Daya Utama (Key Resources): Barista yang terampil, peralatan kopi yang berkualitas, biji kopi yang berasal dari produsen lokal, lokasi kedai yang strategis
Kegiatan Utama (Key Activities): Proses produksi kopi
Kewirausahaan sosial dan model bisnis kanvas (BMC) memiliki hubungan yang erat. Keduanya sama-sama berfokus pada pengembangan model bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Namun, kewirausahaan sosial memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekadar profitabilitas, yaitu juga untuk menciptakan dampak sosial positif.
BMC dapat digunakan oleh wirausahawan sosial untuk menganalisis dan mengembangkan model bisnis mereka. Kerangka kerja ini membantu wirausahawan sosial untuk mengidentifikasi dan memahami berbagai aspek penting dalam bisnis mereka, termasuk:
- Segmen pelanggan:Â Siapa yang menjadi target pasar bisnis? Apa kebutuhan dan preferensi mereka?
- Proposisi nilai:Â Apa nilai yang ditawarkan bisnis kepada pelanggan? Apa yang membuat produk atau layanan bisnis unik dan berbeda dari pesaing?
- Saluran:Â Bagaimana bisnis menjangkau dan berkomunikasi dengan pelanggan?
- Hubungan pelanggan:Â Jenis hubungan apa yang ingin dibangun bisnis dengan pelanggan?
- Sumber pendapatan:Â Bagaimana bisnis menghasilkan uang?
- Sumber daya utama:Â Apa aset-aset penting yang dibutuhkan bisnis untuk beroperasi?
- Kegiatan utama:Â Apa kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan bisnis untuk mengantarkan proposisi nilai?
- Kemitraan utama:Â Siapa mitra-mitra strategis yang bekerja sama dengan bisnis?
- Struktur biaya:Â Berapa biaya yang dikeluarkan bisnis untuk beroperasi?
Dengan menggunakan BMC, wirausahawan sosial dapat:
- Mengembangkan model bisnis yang lebih efektif dalam mencapai tujuan sosial dan profitabilitas.
- Mengidentifikasi peluang-peluang untuk meningkatkan dampak sosial bisnis.
- Mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan sosial.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan BMC dalam kewirausahaan sosial:
- Sebuah organisasi non-profit yang menyediakan pendidikan bagi anak-anak di daerah terpencil dapat menggunakan BMC untuk mengidentifikasi cara yang lebih efektif untuk menjangkau anak-anak tersebut.
- Sebuah perusahaan yang memproduksi produk-produk ramah lingkungan dapat menggunakan BMC untuk mengembangkan strategi untuk mengurangi dampak lingkungan dari produknya.
- Sebuah perusahaan yang menyediakan layanan keuangan mikro dapat menggunakan BMC untuk mengembangkan strategi untuk meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Secara keseluruhan, BMC adalah alat yang berharga bagi wirausahawan sosial untuk mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan dan berdampak sosial positif.