[caption caption="Photo by: Rizky"]
Jam 20.00 perjalanan panjang hari kedua berakhir. Alhamdulillah, tidak ada mesin mogok, tidak ada ban pecah, tidak ada seruduk akibat gagal rem juga tidak ada body lecet. Malam ini, riser beristirahat di Cantika Swara, resort mewah dengan gaya paduan antara Rumah Dayak dan arsitektur modern di kota Tanjung Redeb.
Resort bintang empat ini menyuguhkan makan malam yang komplit lagi mengenyangkan. Sayangnya, free wifi yang disediakan tidak sebagus kelas bintangnya. Beberapa riser kesal sendiri karena keterbatasan sinyal internet yang bisa diakses, sementara tugas report dari ekspedisi ini sangat membutuhkan keandalan koneksi internet, yakni untuk mengunggah tulisan, foto juga video. Dengan kualitas sinyal internet yang alakadarnya, minimal kita tetap bisa bercuap-cuap antar akun sosmed.
[caption caption="Photo by: Nanang"]
Memasuki pagi di hari ketiga, sekalipun tadi malam banyak yang begadang menunggu peruntungan mendapatkan sinyal internet yang bagus, tapi kali ini tidak ada yang bangun kesiangan. Hari yang dinanti-nantikan akhirnya tiba, kali ini kita akan menyeberang menuju Pulau Derawan. Siapa yang tidak kepincut dengan iming-iming promosi wisata Pulau mungil di sisi timur Pulau Kalimantan ini? Biota dan ekosistem bawah laut yang masih perawan dan menawan menanti untuk kita sambangi.Â
Sepuluh menit meluncur dari resort tempat bermalam kita, sampailah kita Dermaga Tanjung Batu. Di Dermaga inilah kita akan menempuh perjalanan sekitar 1 jam 30 menit untuk menuju si Pulau mungil Derawan. Ada pilihan boat kecil yang bisa memuat 4 - 5 orang ada juga boat yang lebih besar yang dapat menampung 20 - 25 orang. Tarif boar kecil Rp 500.000, sedangkan tarif boat yang lebih besar Rp 4.000.000 atau tergantung nego. Namun, kali ini kita tak perlu repot-repot nego, bahkan tak perlu repot-repot merogoh kocek, karena ekspedisi ini sudah full service dijamu oleh Manajemen Datsun.Â
Setelah melaju di atas boat yang dipacu dengan kecepatan cukup tinggi, sampailah kita di Pulau Derawan. Derawan Dive Resort dipilihkan untuk kita bermalam di pulau yang hanya perlu 1 jam untuk dikitari dengan berjalan kaki. Jam 11.00 sambil menunggu makan siang, kita merebahkan badan di kamar masing-masing. Satu kamar berisi tiga bed, diisi oleh 3 orang. Beberapa kamar berada dibuat menjorok ke pantai, berada di atas air, aih asiknya.
[caption caption="Photo by: Rizky"]
[caption caption="Photo by: Rizky"]
Ketika matahari sudah mulai mengendorkan teriknya, kita bergeser menuju spot snorkeling. Snorkel dan fin yang seharusnya menyewa Rp 50.000/set sudah tersedia di dermaga, tinggal memakai saja. Jadilah kita ramai-ramai mencebur dalam beningnya laut Derawan. Berenang bersama aneka ikan warna-warni dengan jenis yang entah berapa ratus ragam. Aduhai sekali menikmati indahnya terumbu karang milik masyarakat penghuni bawah laut Derawan. Sedang kemana ini Sponge Bob dan Patrick? Haha..
Kalau ada yang disayangkan adalah instruktur snorkeling yang kurang kooperatif. Tapi, sudah lebih dari puas si menjelajah keindahan bawah laut sendiri-sendiri, walaupun mungkin instruktur snorkeling bisa memandu untuk menyelam ke titik-titik yang lebih eksotis lagi. Oh ya, yang unik dari Derawan salah satunya adalah adanya habitat penyu. Aih, baru pertama kali saya melihat penyu berenang cantik dengan sesekali memunculkan kepala dan tubuhnya ke atas permukaan air.