Mohon tunggu...
Rizki Zakaria
Rizki Zakaria Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa

Penghuni bumi dan penyuka angin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Secuil Kisah Pembangkangan Pulitzer

11 Desember 2022   23:11 Diperbarui: 12 Februari 2023   00:05 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joseph Pulitzer (foto: wbur.org)

"Oh, ya! Saya sudah memberi tahunya. Dia merangkap menjadi kasir. Dia orangnya jujur!”

"Saya berani bertaruh," kata polisi.

"Pencurinya pasti John. Dia sekarang sudah pergi ke arah Barat naik kereta api yang pukul 7 pagi. Besok akan saya tangkap!"

Pulitzer tidak menunggu keterangan polisi selesai. Ia segera menyewa kereta kuda ke stasiun kereta api. Dia bertanya-tanya kepada orang-orang di stasiun, menyanyakan ciri-ciri John. Sepulang dari sana ia kembali ke kantor dan menuliskan berita kasus pencurian itu sepanjang setengah kolom koran Westliche Post.

Esoknya, Redaktur Westliche Post marah-marah. Pulitzer kena marah habis-habisan.

"Kenapa kamu tidak mengikuti perintah saya!" Nih, akibatnya! Koran kita ditertawai orang. Berita yang kamu buat, beda dengan Koran-koran lain. Semua Koran berkata bahwa pencurinya orang kurus dan rambut kuning keemasan. Kamu menulis lain. "Ini bisa merusak reputasi kita!"

Pulitzer Diam.

Redaktur tersebut mengadukan kelakuan Pulitzer kepada atasannya. Atasannya alias pemimpin redaksi membaca sepintas semua koran yang memuat berita pencurian itu.

"Wah, kamu telah membuat kesalahan yang buruk sekali. Ini bagaimana ceritanya, kok, bisa sampai begini? Tanya pemimpin redaksi tersebut kepada Pulitzer.

Saat Pulitzer bercerita, tiba-tiba terdengar dari arah pintu.

"Anak ini benar. Baru saja saya bertemu dengan pemilik toko buku. Ia mengatakan bahwa pencurinya telah ditangkap. Pencurinya, ya, John, seperti yang ditulis oleh koran kita. Saya kira besok Westliche Post bisa memuat cerita bagaimana wartawan kita membantu polisi menangkap pencuri."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun