Dalam Mantra Layar Kaca, pembaca akan diajak kembali ke episode-episode terbaik Mata Najwa, salah satunya episode Merayakan Indonesia. Mengumpulkan banyak tokoh-tokoh penting seperti Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Megawati Soekarnoputri , Boediono dan Basuki Tjahaja Purnama di satu acara bukan kenegaraan atau formal adalah cita-cita seluruh talkshow politik manapun di Indonesia dan Mata Najwa telah mencapai cita-cita tersebut. Episode Merayakan Indonesia jauh dari kata serius atau kaku, justru sangat cair dan asyik.
[caption caption="Boedino Saat Diwawancara Najwa Dalam Mata Najwa Episode "Di Balik Diam Boediono""]
Mantra Layar Kaca membuktikan bahwa tayangan Mata Najwa tidak sesederhana yang pemirsa lihat di televisi, ada proses yang begitu panjang yang harus dilakukan sebelumnya oleh Najwa dan tim. Insting jurnalistik Najwa pun selalu terasah tajam dari episode ke episode, Najwa selalu memiliki flow tersendiri saat melakukan wawancara dengan narasumber, yang belum tentu jurnalis lainnya bisa lakukan. Jika kiranya tak berlebihan, saya sendiri sangat mengakui kompetensi Najwa sebagai jurnalis memang tidak terbantahkan dan tentunya Najwa sangat berjasa bagi perkembangan dunia jurnalistik di Indonesia.
“Journalism can never be silent: that is its greatest virtue and its greatest fault. It must speak, and speak immediately, while the echoes of wonder, the claims of triumph and the signs of horror are still in the air ..” – Henry Anatole Grenwald, Former Managing Editor of TIME Magazine.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H