Mohon tunggu...
Rizki Utama
Rizki Utama Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi Lewat Tulisan

Business System dan Business Process Management Professional - Alumni MM FEB Universitas Indonesia dan Teknik Industri Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Nokia dan The Limits to Growth

27 Juni 2020   15:01 Diperbarui: 28 Juni 2020   05:59 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nokia 5.3.(PhoneArena/Orhan Chakarov)

Model Limits to Growth dari Nokia
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba memodelkan apa yang terjadi pada Nokia secara sederhana. Gambar di bawah adalah contoh model yang dibangun untuk menunjukan dinamika yang terjadi pada penurunan pangsa pasar (market share) produk telpon seluler Nokia.

Model Limits to Growth dari Nokia
Model Limits to Growth dari Nokia

Loop sebelah kiri merupakan proses reinforcing (R) sedangkan sebelah kanan (B) adalah proses balancing. Notasi positif (+) menunjukan perbandingan lurus antar event, sementara negatif (-) menunjukan perbandingan terbalik yang menghasilkan efek berlawan. 

Begini cara membacanya; desain produk yang stylist, ergonomis serta banyak pilihan akan meningkatkan penjualan produk Nokia, peningkatan penjualan melebihi kompetitor akan menaikan pangsa pasar yang kemudian memotivasi Nokia untuk menambah investasinya pada research & development dan peningkatan kapasitas produksi guna menghasilkan dan menaikan produksi dari produk yang stylist, ergonomis serta banyak pilihan. 

Loop ini berulang terus sehingga terjadi pertumbuhan. Di sisi kanan, pertumbuhan pangsa pasar membuat Nokia tetap mempertahankan strategi pengembangan produknya, yang seiring berjalannya waktu dan dibatasi oleh keputusan manajemen untuk tetap menggunakan symbian.

Sayangnya tidak fokus mengembangkan teknologi touchscreen, menyebabkan berkurangnya responsiveness Nokia terhadap tren pasar (yang lajunya makin kencang sejak keluarnya telpon pintar iPhone dan Android).

Sehingga terjadi penurunan customer loyalty dan kecenderungan konsumen memilih Nokia, penurunan tersebut akhirnya menyebabkan penurunan penjualan yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan pangsa pasar pada awalnya. 

Jika kita kembali lagi ke grafik marketshare di atas, share Nokia mulai turun di Q3-2007 setelah iPhone pertama diluncurkan pada akhir Q2-2007, lalu sekitar setahun kemudian tepatnya September 2008 telpon pintar android pertama juga diluncurkan, setelah itu share Nokia (symbian) semakin turun hingga akhirnya diambil alih oleh android pada Q1-2011. Dominasi pasar selama belasan tahun hilang hanya dalam waktu sekitar 3,5 tahun. 

Pada periode yang sama, awal 2011, Nokia akhirnya bermitra dengan Microsoft, meninggalkan Symbian dan meluncurkan Nokia Lumia di akhir tahun. 

Namun, usaha tersebut gagal mengembalikan posisi Nokia sebagai pemimpin pasar, karena sudah terlambat. Mungkin ceritanya akan berbeda jika dahulu Nokia ikut bergabung kedalam OHA yang bersama Google mengembangkan android smartphone.

Penutup
Dalam era di mana perubahan terjadi begitu cepat, tidak terduga dan sangat dinamis, penggunaan pendekatan system thinking dengan system modeling sangat membantu bisnis untuk mempelajari dan memprediksi perilaku sebuah sistem dalam waktu tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun