Penyakit ini sering menjangkiti perusahaan besar yang menganggap remeh pesaing dan persaingan sehingga menjadi tidak kreatif, tidak inovatif dan "kurang greget". "Jangan kasih kendor" barangkali kata-kata yang cukup pas untuk Nintendo agar tidak kehilangan daya saingnya.
Yang keempat adalah Holdup (perampasan), ini bisa terjadi jika perusahaan terlalu banyak memberikan porsi proses value creation dalam value chain-nya kepada pihak luar seperti supplier atau sub-contractors. Sehingga, tanpa disadari terjadi perpindahan know-how, kompetensi dan skill ke pihak luar. Nintendo juga harus berhati-hati terhadap ini, termasuk kemungkinan "orang dalam yang berkhianat".
Kembali ke 30 tahun lalu, "teman-teman, sudah sore nih, pulang yuk", celetuk seorang teman saat itu. Kamipun lalu berhenti bermain dan bersama-sama merapikan konsol Nintendo Entertainment System yang sudah beberapa jam kami mainkan secara bergantian.Â
Selepas pamit, sepanjang perjalanan pulang ke rumah masing-masing, dengan riang gembira, kami bercerita tentang keseruan permainan tadi sambil membuat rencana jadwal kunjungan berikutnya. (RU)
Referensi:
- Strategy and The Business Landscape: Core Concept, Pankaj Ghemawat, Prentice Hall , 1st edition, 2001.
- Company History, nintendo.co.jp
- Nintendo Consolidated Financial Statement, nintendo.co.jpÂ
- History of Nintendo, wikipedia.org Â
- Why so many of the world's oldest companies are in Japan, bbc.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H