Kemenangan atas tim kuat Belgia inilah yang kemudian jadi dasar mengapa Wales dipandang sebagai lawan yang hebat bagi Portugal.
Kemenangan sensasional atas tim dengan peringkat FIFA terbaik di Piala Eropa 2016 sekaligus tim yang memiliki skuad bagus jelas menumbuhkan euforia yang besar.
Dan kemudian orang-orang melupakan bahwa Belgia sesungguhnya bukan tim besar spesialis turnamen yang pantas diratapi kekalahannya.
Jangan lupa bahwa Belgia baru beberapa tahun belakangan ini saja berada di deretan papan atas peringkat FIFA seturut kemunculan pemain-pemain handal mereka yang mengkilap di level klub seperti Eden Hazard, Radja Nainggolan dan Romelu Lukaku.
Kiprah Belgia di turnamen besar Piala Eropa dan Piala Dunia bahkan tidak banyak diingat orang selain bahwa kali ini tim asuhan Marc Wilmost itu hadir di Prancis dengan deretan pemain bintang di setiap lini.
Jadi, keberhasilan Wales menaklukkan Belgia sejatinya tidak bisa dianggap dasar bahwa Wales sudah sejajar dengan tim-tim elit Eropa.
Lebih tepatnya jika kita menyebut kemenangan Wales atas Belgia sebagai keberhasilan menyingkirkan tim dengan skuad bagus BUKAN tim besar.
Faktanya toh Wales kalah ketika dihadapkan pada tim besar semodel Inggris yang sebenarnya juga sedang tidak berada dalam performa terbaik.
Mundur ke laga sebelum melawan Belgia, Wales bahkan dibuat menunggu gol bunuh diri untuk menyingkirkan Irlandia Utara di babak 16 besar.
Praktis sepanjang Piala Eropa 2016, Wales hanya “berhasil mengalahkan” Slovakia dan Rusia.
Jika sudah demikian, wajar kiranya jika Portugal lebih dijagokan ketika bertemu Wales di semifinal.