Mohon tunggu...
Rizki Mubarok
Rizki Mubarok Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Melankolis Muda yang Gemar Bertualang dalam Sakralitas Peradaban Semu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendekontruksikan Konsep Humanisme dalam Sepak Bola

18 September 2023   21:34 Diperbarui: 18 September 2023   21:42 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pribadi

Siapa sangka Albert Camus yang dikenal sebagai tokoh filsuf “Absurdisme” dan sastrawan berkebangsaan Al Jazair merupakan tokoh yang gila terhadap sepakbola? Siapa sangka Tan Malaka yang dikenal sebagai tokoh revolusioner menjadikan ‘Sepakbola sebagai Alat Perjuangan?’ Siapa sangka Soeratin dapat berpikir bahwa bentuk perlawanan terhadap kolonialisme bisa dilakukan melalui sepakbola?

 Secara historis, banyak tokoh yang mendeskripsikan sepakbola lebih dari sekedar permainan diatas rumput saja. Bayangkan saja, sepakbola yang sering diremehkan sebagai permainan paling mainstream dimaknai begitu luas. 

Jika mengacu pada logika rasinalitas manusia yang mencintai sepakbola, mungkin sangat bertentangan dengan teori Rasionalitas-nya Descrates. 

Ada hal yang sangat irasional yang memantik para pecinta sepakbola yang menjadikan sepakbola dianggap sebagai dewa yang sangat disanjung. Irasionalitas tersebut terbangun dari latar belakang mereka mencintai sepakbola; baik secara ontologis, historis, taktikal, atau permainan di dalam lapangan itu sendiri (pemain idola, tim kebanggaan, atmosfer di dalam stadion)

Berangkat dari hal tersebut, penulis mencoba menafsirkan sepakbola lebih jauh lagi. Sebagaimana yang disebutkan di prakata pembuka, sepakbola menjadi penyebar konsep humanisme di dalam suatu negara.

Sejarah dan Fanatisme Sepakbola

Jika kita menarik waktu pada beberapa tahun silam, tepatnya pada abad ke 19. Britania raya, Inggris menjadi tempat munculnya olahraga ini. Pada saat itu, sepakbola menjadi permainan yang dimainkan oleh kaum kelas pekerja di sela sela kesibukannya selepas bekerja.  

Memang, beberapa sumber mengatakan bahwa sepakbola telah lahir sejak awal masehi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bill Murray dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, Sepakbola sudah dimainkan pada awal masehi. 

Masyarakat kuno pada saat itu memainkan sepakbola yang bola nya terbuat dari buntalan kain linen. Beberapa sumber lainnya mengatakan bahwa sepakbola telah ada pada zaman Mesoamerika Kuno yang terjadi pada 3000 tahun silam. 

Pada waktu itu bangsa Aztec memainkan sepakbola dengan bola yang terbuat dari karet dan perlu diketahui juga bahwa pada zaman tersebut sepakbola dijadikan sebagai ritual kebudayaan.

Bola di ibaratkan seperti Matahari dan lawan yang kalah didalam pertandingan pun dijadikan bahan persembahan bagi para dewa. Nah, dari beberapa versi tersebut bisa kita simpulkan bahwa kelahiran sepakbola sudah ada sejak lama dan banyak digemari oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun