Nisrina yang sebetulnya tidak memiliki perasaan dengan berbagai cowok yang mendekat. Hanya saja ia berharap semoga lelaki yang mendekat bisa menjadi obat untuk melupakan Doni.
Jika ada orang yang berpendapat, lebih baik dicintai daripada mencintai, ini bertolak belakang dengan Nisrina. Menikmati rasa cinta seorang yang tidak kita cintai juga menjadi beban berat tersendiri.
Kebingungannya karena tidak ada yang perlu dibenci dari seorang Doni, menjadikan alasan untuk tidak mampu melupakan. Hari pendadarannya Doni menjadi momen yang tidak Nisrina sia-siakan.
Nisrina mengunjunginya untuk mengucapkan selamat sekaligus meminta bantuan pada Doni, untuk mencoba melupakanya. Nisrina menanyakan perihal pernyataan WIna dan mengakui dengan mulutnya sendiri. Akan tetapi, kali ini berbeda tujuan.
Tidak hanya sekadar agar Doni mengetahui apa yang ada dalam perasaan Nisrina, melainkan cara ini yang ingin Nisrina gunakan untuk melupakan Doni.
Setelah pendadaran hanya selang beberapa minggu untuk perayaan wisuda. Setelah itu, Nisrina akan melanjutkan pendidikannya ke London. Ia tidak ingin jika ada semacam perasaan yang belum selesai di Indonesia.
Ia berniat ingin melupakan Doni dan melanjutkan hidup secara lebih damai. Beruntunglah gagal move on selama ini tidak mengganggu proses penelitian skripsinya.
Setelah mengutarakan sendiri dan meminta bantuan untuk melupakan Doni pada pujaan hatinya sendiri, ia mulai sadar. Bahwasanya, betapa tidak peduli Doni padanya. Doni terdiam dan tidak mampu mengatakan apa-apa.
Hal ini jujur sangat melukai perasaan Nisrina. Memang sebenarnya hal ini yang Nisrina cari. Cara agar ia merasa sakit hati pada Doni.
Sakit hingga ia Lelah dan mundur dengan sendirinya. Alasan terkuat ia ingin melupakan pria yang ia cinta ialah; jika peluang memiliki kecil, lupakan. Jika rasa ini masih dirawat tidak ada lagi peluang untuk orang lain masuk.
Tujuan Nisrina bersikukuh mencari cara melupakan Doni karena ia tidak mau jika telah datang jodoh sebenarnya perasaan cinta ke Doni masih ada.