Mohon tunggu...
RIZKI FEBY WULANDARI
RIZKI FEBY WULANDARI Mohon Tunggu... Editor - Mencoba menyelaraskan kata dan laku.

Menorehkan segala ambisi dan luka di atas tinta, bukan bermaksud apa-apa. Hanya saja terdapat kelegaan di sana. Pelajaran yang tercatat tidak akan musnah meski waktu menggerusnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Malaikat Penuh Tanya Milik Dina

14 Juni 2022   08:06 Diperbarui: 14 Juni 2022   08:23 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari percakapan dengan Wahyu tadi Dina mencoba menyimpulkan apa yang selama ini Wahyu lakukan untuknya. Ternyata Wahyu hanya kasihan dengan dirinya. Setiba di rumah, Dina tidak ingin meneteskan air mata meskipun hati tersayat dengan kejadian yang menjadi jawaban atas rasa Dina ke Wahyu. Beruntung, Dina sebelumnya sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk ini. Dan ia mencoba untuk ikhlas. Karena jika tidak, persahabatan yang akhir-akhir ini Wahyu jalin kandas karena api cemburu Dina. Dan ia tidak ingin semua itu terjadi. Wahyu bagai malaikat pelindungnya namun sangat penuh misteri dalamnya. Penuh tanda tanya karena banyak hal yang Dina tidak ketahui tentangnya. Datang untuk menyembuhkan sang putri dari belenggu kesedihan di samping itu ia juga yang meninggalkan dalam belenggu kecurigaan.

Terkadang cinta yang datang dari ketulusan hati tidak akan pernah ada hasrat yang melebihi kemurnian cinta itu, apalagi harus menukarnya dengan hasrat memiliki. Asal dia bahagia meskipun bukan denganku, aku rela. Dina sekarang bisa lebih humble dan hangat ke semua orang, sampai akhirnya ada sahabat Wahyu, si Pram naksir Dina. Sayang, di hati Dina masih penuh nama Wahyu di dalamnya, namun ia mencoba untuk menepis semua itu karena tahu bahwa Wahyu adalah segala-galanya sebagai seorang sahabat dan nggak akan lebih dari itu, sebab ia sudah punya kekasih.

Melihat usaha Pram mendekati Dina, Wahyu agak risih. Hatinya gusar, kenapa tidak rela melihat Dina ketawa tapi bukan karenanya. Meskipun begitu, ia tidak bisa berkutik apa-apa karena sebentar lagi ia akan melakukan tunangan dengan kekasihnya. Kekasih yang menjadi tuntutan orang tuanya karena sebuah perjodohan. Sebelum pertunangan dimulai Wahyu menitipkan Dina ke Pram.....

"Kau suka Dina, Pram? Jaga Dina baik-baik dia anak yang tulus. Aku titip Dina padamu, awas kau sakiti dia. Kau berurusan denganku." Tegas Wahyu pada Pram sebelum resepsi tunangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun