Kapasitas Spektral: TIRS memiliki 2 band yang digunakan untuk mengukur suhu permukaan Bumi:
Band 10: 10.60--11.19 m, untuk pengukuran suhu permukaan.
Band 11: 11.50--12.51 m, juga digunakan untuk pengukuran suhu dan analisis perubahan iklim.
2. Level 1 Data (C2 L1)
Data Level 1 (C2 L1) adalah data yang telah diproses dan dikoreksi secara radiometrik dan geometrik. Fitur utama dari data ini meliputi:
Kalibrasi Radiometrik: Data dikoreksi untuk menghilangkan efek atmosfer dan sensor, sehingga nilai pengukuran menjadi konsisten dan akurat.
Georeferensi: Data dipetakan ke dalam sistem koordinat geografis, memudahkan integrasi dengan data lain.
Masking Awan: Data dilengkapi dengan informasi tentang tutupan awan, membantu pengguna memilih citra yang bebas dari gangguan.
3. Frekuensi Pengambilan Data
Landsat 8 dan 9 memiliki periode revisi sekitar 16 hari. Dengan dua satelit yang beroperasi, mereka dapat memberikan data yang lebih sering untuk area yang sama, meningkatkan pemantauan perubahan lingkungan.
4. Aplikasi dan Penggunaan
Landsat 8-9 OLI/TIRS C2 L1 memiliki banyak aplikasi, antara lain:
Pemantauan Pertanian: Memungkinkan analisis kesehatan tanaman, pemantauan lahan pertanian, dan pengelolaan irigasi.
Pengelolaan Sumber Daya Alam: Dapat digunakan untuk memantau perubahan penggunaan lahan, hutan, dan badan air.
Perubahan Lingkungan: Berguna dalam studi dampak perubahan iklim, deforestasi, dan urbanisasi.
Perencanaan dan Manajemen Bencana: Membantu dalam pemetaan risiko dan respon terhadap bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan.
Analisis Kualitas Air: Berguna untuk memantau kualitas air di danau, sungai, dan reservoir.
Kelebihan
Resolusi Spatial yang Tinggi:
Detail yang Jelas: Dengan resolusi 30 meter untuk sebagian besar band dan 15 meter untuk band panchromatic, Landsat dapat mendeteksi fitur-fitur kecil, seperti jalan, pola penggunaan lahan, dan perubahan vegetasi di Kabupaten Tebo.
Data Multispektral:
Analisis Lingkungan yang Mendalam: OLI menyediakan 9 band spektral, memungkinkan analisis yang lebih komprehensif, termasuk penggunaan indeks vegetasi seperti NDVI, yang penting untuk pemantauan kesehatan tanaman dan kondisi hutan.
Frekuensi Revisit:
Pemantauan Berkelanjutan: Dengan revisi setiap 16 hari (atau lebih sering dengan dua satelit), Landsat 8 dan 9 memungkinkan pemantauan perubahan dalam waktu nyata, sangat berguna untuk analisis dinamis seperti deforestasi atau urbanisasi.
Ketersediaan Data Gratis:
Aksesibilitas untuk Penelitian: Data Landsat dapat diakses secara gratis melalui platform seperti USGS EarthExplorer, memfasilitasi penelitian oleh akademisi, pemerintah, dan masyarakat di Kabupaten Tebo.
Kualitas Data Terkalibrasi:
Data Level 1 C2 yang Terstandarisasi: Data telah dikalibrasi secara radiometrik dan geometrik, memberikan konsistensi dan akurasi dalam pengukuran yang penting untuk analisis yang tepat.
Kemampuan Thermal:
Analisis Suhu Permukaan: Dengan sensor TIRS, Landsat 8 dan 9 dapat mengukur suhu permukaan, berguna untuk studi terkait perubahan iklim dan manajemen sumber daya air di Kabupaten Tebo.
Penerapan Luas:
Dukungan untuk Berbagai Sektor: Data ini bermanfaat untuk pertanian, pengelolaan hutan, perencanaan tata ruang, serta pemantauan bencana alam dan kualitas air.
Kelemahan