Mohon tunggu...
Abdullah Rizki
Abdullah Rizki Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Keterkaitan Ekonomi Islam dalam Masyarakat

27 Februari 2018   16:26 Diperbarui: 27 Februari 2018   16:31 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Sebelum zaman Merkantilisme, masalah ekonomi dimana hanya ada masalah bagaimana mencukupi untuk kebutuhan sehari -- hari dalam berumah tangga. Pada zaman ini masalah ekonomi meluas lagi, tentang bagaimana caranya dapat diciptakan neraca dagang (balance of trade) yang positif. Orang yang dikenal sebagai bapak ekonomi yaitu Adam Smith merumuskan masalah ekonomi sebagai "setiap usaha manusia untuk menaklukan alam dalam usahanya menghasilkan kekayaan materil." Setelah Adam Smith meninggal perlahan orang pun semakin meninggalkan buah pikiran tersebut. Kini di zaman kita masalah ekonomi yang dihadapi manusia semakin meluas dan kompleknya, yaitu alokasi sumber -- sumber langka yang banyak kemungkinan penggunannya berbeda - beda, sedemikian rupa sehingga dapat dicapai kepuasan konsumen dengan maksimal, serta untuk mencapai suatu keadaan tanpa pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang stabil tanpa adanya gangguan inflasi.

            Demikianlah perkembangan masalah ekonomi dari masa ke masa, meliputi perkembangan peradaban manusia. Untuk itu manusia harus mempunyai strategi untuk menyelesaikan masalah -- masalah ekonomi yang dihadapi sehari -- hari, manusia harus bertindak, harus berbuat, dan tidak hanya diam ditempat. Perbuatan manusia untuk memecahkan masalah -- masalah ekonomi, apapun perbuatannya, baik itu untuk mencukupi kebutuhan sehari -- hari, atau untuk meraih keuntungan dalam usahanya, itu disebut sebagai Perbuatan Ekonomi. Sementara itu, motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan ekonomi disebut sebagai motif ekonomi. Misalnya, seseorang yang bekerja keras untuk menafkahi anak dan istrinya itu disebut sebagai Motif Ekonomi. Sedangkan seseorang yang bekerja keras untuk mencukupi nafkah anak dan istri itu disebut sebagai Perbuatan Ekonomi. Didalam melakukan perbuatan ekonomi tersebut manusia harus berpegang teguh dalam prinsip ekonomi, yaitu bahwa perbuatannya itu harus dilakukan dengan sedemikian rupa, sehingga dengan peralatan dan bekal mampu untuk mencapai hasil yang besar dan memuaskan, atau hasi yang tertentu dapat diperoleh dengan modal atau bekal sekecil kecilnya.

Sumber-sumber informasi :

aw-nashruddin.blogspot.co.id

https://id.m.wikipedia.org

pilarislam.blogspot.co.id

Rosyidi, Suherman. 1996. "PENGANTAR TEORI EKONOMI: Pendekatan Kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro",Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun