Mohon tunggu...
GM RIZKA ZANNAH RIA
GM RIZKA ZANNAH RIA Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi IAIN JEMBER Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hobi : traveling dan berenang Motto hidup: apapun yang terjadi tetap di syukuri :)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Karakteristik Filsafat Abad; Awal, Kejayaan, dan Akhir Skoalistik

8 April 2020   09:19 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:46 9995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karakteristik Filsafat Abad; Awal, Kejayaan, dan Akhir Skoalistik. | pixabay

Masa skoalistik dapat berkembang dan tumbuh karena munculnya beberapa faktor :
1. Faktor Religius, yang membahas tentang kepercayaan kepada Tuhan.
2. Faktor Ilmu pengetahuan yaitu dengan membangun lembaga- lembaga mengajar.

C. Periode Awal skoalistik

Awal skoalistik ini dimulai pada abad ke 5 sampai ke 12 . Merupakan periode yang paling lama. Pada zaman ini yaitu zaman baru bagi bangsa Eropa sendiri, karena adanya bukti skoalistik yang didalamnya terdapat banyak usaha atau kemauan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di setiap sekolah-sekolah.

Ada beberapa kefilsafatan tokoh yang harus di perhatikan saat memahami filsafat ini :

1. Augustine (354-430)
Pendapat Augustine tentang Tuhan dan manusia adalah bahwa semua akal pikiran serta keimanannya berasal dari Tuhan, jadi sebab awal dari hakikat kita berasal dari Tuhan.

Baca juga: Menjadi Manusia Tangguh dengan Filsafat Teras 

2. Boethius (480-524)
Ia dianggap sebagai filosof skoalistik pertama karena dia berpendapat bahwa filsafat adalah pendahulu agama. Dan menurutnya bahwa semua kekuasaan Tuhan yang akan terjadi merupakan kehendaknya.

3. Aquinas (735-805)
Mengajarkan bahwa Tuhan itu tak terbatas, Tuhan yang memiliki zat yang paling tinggi dan Tuhan tidak di pengaruhi oleh apapun.

4. Kaisar Karel Agung (742-814)
Ia memberikan tempat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan membangun pendidikan.
- Pendidikan yang di gabungkan dengan biara
- Pendidikan yang di tanggung oleh wilayah
- Pendidikan yang dibangun oleh orang-orang kerajaan.

5. Johannes Scotes Eriugena (815-870)
Berdasarkan filsafat neoplatonisme, dia telah membangun campuran ilmu pengetahuan (teologi). Akan tetapi pemikirannya, sulit dipahami. Oleh karena itu tidak dapat di teruskan oleh orang lain.

6. Aselmus (1103-1109)
Ia mengatakan bahwa ia tidak perlu tahu tentang Tuhan, karena ia telah beriman kepada Tuhan jadi dia telah percaya dengan keberadaan Tuhannya. Ia berpendapat bahwa kebesaran Tuhan tidak dapat dipikirkan maka dari itu, kebesarannya Maha besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun