Di saat kini Indonesia sedang ramai-ramainya membicarakan dan mengimplementasikan gerakan Revolusi Industri 4.0, ternyata Jepang sudah melaju ke gerakan Society 5.0.
Pengertian Industry 4.0
Istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 2011 sebagai “Industrie 4.0” oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang (seperti bisnis, politik, dan akademisi) di bawah inisiatif guna meningkatkan kekuatan daya saing Jerman di industri manufaktur. Pemerintah federal Jerman mengadopsi gagasan tersebut dalam Strategi Teknologi Tinggi untuk 2020. Selanjutnya, Kelompok Kerja dibentuk untuk memberi saran lebih lanjut tentang implementasi Industri 4.0.
Industri 4.0 adalah transformasi digital dari manufaktur, memanfaatkan teknologi platform generasi ketiga, seperti Big Data/ Analytics dan inovasi akselerator, seperti (Industri) Internet of Things (IoT); dan membutuhkan konvergensi TI (Teknologi Informasi) dan TO (Teknologi Operasional).
Definisi singkat dari Industri 4.0 adalah transformasi intensif informasi dari manufaktur dalam lingkungan yang terhubung dari data, orang, proses, layanan, sistem dan aset produksi, pengungkit dan pemanfaatan informasi yang dapat ditindaklanjuti sebagai cara dan sarana untuk mewujudkan pabrik dan ekosistem manufaktur baru. Industry 4.0 juga disebut ‘industri pintar’ (smart industry), ‘industri cerdas’ (intelligent industry), ‘pabrik pintar’ (smart factory), atau ‘manufaktur cerdas’ (smart manufacturing).
Industry 4.0 ditandai kehadirannya sejak abad ke-21. Ini merupakan era digital atau era teknologi informasi dan komunikasi seperti yang kita rasakan saat ini. Kondisi di mana internet, smartphone, sensor Internet of Things (IoT), dan koneksi data telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dunia kerja dan bahkan dari kehidupan sehari-hari.
Pengertian Society 5.0
Society 5.0 merupakan suatu konsep yang sebenarnya sudah lama dicetuskan oleh pemerintah Jepang. Bedanya dengan Industry 4.0 adalah, dalam Society 5.0, kita tidak lagi berpusat pada industri. Karena fokus dari gerakan ini lebih dipusatkan pada manusia, yang dalam konteks ini maksudnya adalah masyarakat. Dengan tetap memanfaatkan teknologi sebagai penggerak, Society 5.0 digerakkan untuk menciptakan masyarakat yang makmur dan pintar.
Society 5.0 atau Masyarakat 5.0 adalah konsep teknologi masyarakat yang berpusat pada manusia dan berkolaborasi dengan teknologi (AI dan IoT) untuk menyelesaikan masalah sosial yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan nyata. Sebelum Society 5.0 terdapat versi sebelumnya yaitu Society 1.0 (Masyarakat berburu), Society 2.0 (Masyarakat bertani), Society 3.0 (Masyarakat Industri) dan Society 4.0 (Masyarakat Informasi).
Sampai saat ini, yang menjadi daya tarik dari Indonesia yaitu destinasi wisata yang dapat mengundang banyak pelancong untuk datang menikmatinya, baik lokal maupun luar negeri. Inilah yang semestinya menjadi target pemerintah dalam penerapan society 5.0 demi kemajuan bangsa.
Penggunaan jaringan 5G merupakan hal yang tepat di berbagai titik destinasi wisata yang notabene sulit untuk terjamah dari daerah perkotaan. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk penyajian peta elektronik supaya mempermudah perjalanan pelancong untuk mencapai tujuannya dengan kondisi alur perjalanan yang mungkin dapat dikatakan sulit.