Hal inilah yang mungkin sedang terjadi di era pemerintahan Jokowi, dimana hubungan dia dengan kelompok oligarki memaksa Jokowi membuat keputusan-keputusan yang ditekan atau dintervensi oleh kelompok tersebut. Sehingga keputusan yang dibuat Jokowi menguntungkan kelompok oligarki tersebut.
Seperti yang terjadi pada saat Revisi Undang-Undang KPK, beberapa aktivis kelompok organisasi serta mahasiswa menuntut Jokowi untuk membuat Perpu untuk memulihkan KPK.Â
Jika kita melihat situasi ini, sebenarnya masyarakat melihat Jokowi sebagai pemimpin yang sukses dalam menangani kasus korupsi, terlihat banyaknya OTT yang dilakukan KPK kepada oknum-oknum bahkan elite parpol sekalipun. Sehingga masyarakat kecewa dengan keputusan yang dibuat Jokowi yang dinilai melemahkan KPK serta menguntungkan kelompok oligarki.
Mungkin kita bisa saja berasumsi bahwa pemerintahan sekarang ini merupakan gaya baru sistem pemerintahan oligarki Jokowi, terlihat dari bergabungnya kelompok oposisi ke pemerintahan Jokowi, ini dikhawatirkan akan terjadinya kesenjangan dalam berdemokrasi dimana tidak adanya oposisi yang mengawasi kinerja pemerintahan.Â
Demokrasi yang baik perlu adanya check and balance dari masing-masing komponen, jika oposisi sudah bergabung maka pemerintahan oligarki sudah terbuka lebar dan menjadi jalan yang mulus bagi kelompok tersebut untuk mendapatkan kekuasaan abadi. Â Â Â Â
 Namun perlu diingat bahwa Jokowi bukanlah elite parpol yang mempunyai basis dukungan yang kuat dari parpol lain. Dukungan Jokowi justru datang dari masyarakat itu sendiri yang cukup puas atas kinerjanya selama 5 tahun ini memimpin.Â
Parpol lain justru memanfaatkan Jokowi untuk mengambil kekuasaan baik legislatif maupun sektor kementrian. Karena dalam politik dukungan itu tidak gratis perlu adanya politik etis (politik balas budi) untuk mencapai kekuasaan.Â
Oleh sebab itu, dukungan yang diberikan oleh parpol lain terhadap Jokowi, membuat Jokowi mau tidak mau memberikan kekuasaan kepada kelompok oligarki tersebut.Â
Jokowi dinilai mempunyai kepribadian yang kuat dalam menarik simpatik masyarakat untuk memilihnya, ini terlihat dalam 5 tahun kepemimpinan dia, Jokowi berhasil menjaga citra baiknya sebagai pemimpin yang pro-rakyat, sehingga kelompok oligarki berdatangan untuk bernegoisasi pada Jokowi.
Sekarang ini kita hanya bisa berharap bahwa pemerintahan sekarang akan membawa kebaikan di Indonesia, banyak sekali mentri-mentri baru yang diambil dari orang-orang sukses dalam bisnis, seperti Nadiem Makarim, Erick Thohir, serta Wisnutama, dan yang paling mengejutkan adalah terpilihnya Prabowo sebagai Mentri Pertahanan, melihat dia adalah salah satu kelompok oposisi yang vokal terhadap pemerintahan Jokowi.Â
Ini terlihat jelas bahwa oposisi kini hanya tinggal PKS dimana suaranya tidak terlalu kuat untuk menyuarakan aspirasi. Satu-satunya oposisi yang harus terus berdiri adalah kita sebagai mahasiswa yang haus akan keadilan demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik.