Mohon tunggu...
rizal malaka
rizal malaka Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bisma Rizal

Seorang ingin mecoba merangkai kata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Maklumat Mekkah untuk Persatuan Indonesia

28 April 2019   23:19 Diperbarui: 29 April 2019   00:10 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Karena itu, mendukung Maklumat Mekkah adalah upaya untuk menjaga NKRI tetap tegak berdiri.

Mengapa Kita Yang Harus Bergerak

Berdasarkan lintasan kebenaran perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dibentuk dari Bangsanya dulu lahir baru kemudian Negara ditetapkan.

Sejak 1965 hingga 2016 ketika peristiwa 212 terjadi, hanya gerakan Bangsa sajalah yang mampu merubah arah keberpihakan Elit atau Negara dari Prilaku yang Tidak Adil dan Biadab menjadi prilaku yang Adil dan Beradab.

Untuk itu, bagi Bangsa Indonesia menuntut Pemilu untuk Jujur dan Adil adalah wujud dari sikap Keberpihakan kita Kepada Prilaku yang Adil dan Beradab.

Dan hanya Manusia yang Adil dan Beradab lah yang akan mau dan mampu menjadi Persatuan Indonesia. Tidak mungkin, manusia-manusia yang berlaku curang dapat menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Dan semakin kokohnya persatuan Indonesia maka akan semakin kokohnya NKRI.

Kita Butuh Pemimpin Yang Beriman Dan Berbuat Kebajikan

Selama proses kampanye kita sudah melihat dari dua pasangan calon Presiden ini namakah yang Beriman dan yang Mengajak Berbuat Kebajikan.

Dari sejak Kampanye di mulai tidak pernah kita Mendengar Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengeluarkan kata-kata "Saya Akan Lawan" karena difitnah, "Kalo Diajak Berkelahi Jangan Takut."

Satu kata yang paling saya ingat dari Prabowo ketika acara deklarasi dukungan Alumni Perguruan Tinggi Nasional adalah, "Kita jangan menyalahkan siapa-siapa salah kan diri kita sendiri yang nama copet emang kerjanya mencopet."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun