Pukul 13.00 WIB, di mana sudah menunjukkan waktunya jam perkuliahan selesai. Seperti biasa, aku langsung bergegas ke tempat parkir untuk mengambil motor dan pulang ke rumah. Karena jarak kampusku dengan rumah lumayan jauh.
Dan entah kenapa, pada hari ini aku tidak langsung pulang ke rumah. Namun, aku ingin menikmati matahari terbenam di Wisata Bukit Surga yang berada di desaku. Setelah tiba disana, aku berjalan menuju warung kopi untuk memesan segelas teh hangat sebagai teman menikmati indahnya matahari terbenam.
"Mbak Nur, aku pesan teh hangatnya satu"
"Kamu belum pulang, Jihan?" tanya Mbak Nur tanpa menjawab minuman yang aku pesan.
"Belum, Mbak. Masih ingin menikmati indahnya matahari terbenam sebentar habis itu pulang, Mbak." Jelasku dengan lugas.
"Tunggu di sini ya, Han. Aku buatkan teh hangatmu sebentar. Aku malas bila harus mengantar di ujung Bukit Surga"
"Hmm, iya deh Mbak. Aku tunggu"
Beberapa menit terlewat, teh hangat yang aku pesan sudah jadi. Aku berjalan perlahan menuju di ujung Bukit Surga. Tampak dari kejauhan aku melihat seorang lelaki yang parasnya sepertinya sudah tidak asing lagi bagiku.
Meskipun begitu, aku tetap saja dengan niat awalku menuju ke ujung Bukit Surga tanpa memperdulikan lelaki yang sudah berada di ujung Bukit Surga. Aku duduk agak jauh dari lelaki tersebut tanpa melirik wajahnya sedikitpun.
Selang beberapa saat setelah aku meneguk teh hangatku, tiba-tiba terdengar sapaan dari arah lelaki yang duduk agak jauh dariku.
"Lho, Jihan? Ngapain kamu disini? Kok tidak langsung pulang?" sapa lelaki tersebut sembari perlahan menghampiri tempat dudukku.