Mohon tunggu...
Rizal Azmi
Rizal Azmi Mohon Tunggu... Guru - Sekretaris Yayasan Annida Qolbu & Tenaga Pendidik

Menulis buku Fiksi dan non fiksi Memasak Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Tiada Henti dan Kreativitas Tanpa Batas

7 November 2023   07:22 Diperbarui: 7 November 2023   07:23 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh karena itu, sebagai Mahasiswa jurusan manajemen, mengharapkan kepada pemerintahan untuk mengkaji ulang kembali terhadap upaya dan kebijakan pemerintah dalam menjalankan sebuah program guna mensejahterakan masyarakat Indonesia terutama dalam hal bantuan sosial. Sehingga bantuan tersebut dapat digunakan untuk keperluan jenis usaha terutama didaerah terpencil yang mayoritasnya adalah kaum petani. Dan pada akhirnya nanti manfaat dari bantuan tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya, baik sipenerima maupun pemerintah.

Bayangkan jumlah penduduk bangsa ini pada saat ini mencapai 259.940.857, terdiri atas 132.240.055 laki-laki dan 127.700.802 perempuan. Terhitung 31 Desember 2010 dan dikeluarkan oleh Kementrian Dalam Negeri.

Melihat data diatas bayangkan saja jika yang menerima manfaat KKS sebesar 60% dari jumlah penduduk yang ada sebesar 259.940.857 orang. Tetapi kita anggap hanya 65.000.000 kepala keluarga, sisanya merupakan anak-anak mereka. Maka terlihat berapa besar Negara ini mengeluarkan anggaran untuk hal ini, sedangkan bantuan pemerintah dalam program ini setiap 2 bulan sekali sebesar Rp. 200.000,-.

  • 65.000.000 orang x Rp. 200.000  = Rp. 13.000.000.000
  • 6 Bulan x Rp. 13.000.000.000      = Rp. 78.000.000.000

Sebesar itulah dana anggaran yang harus dikeluarkan pemerintah setiap tahunnya. Dana anggaran yang sangat fantastis. Jika hal ini dapat dirubah menjadi permodalan dan dapat dilaksanakan akan berdampak positif bagi perekonomian, kesejahteraan dan dapat mengurangi angka kemiskinan serta dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri, setidaknya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap subsidi pemerintah, bantuan sosial lainnya baik dari pihak pemerintah maupun swasta, melahirkan Inovasi yang tiada henti dari masyarakat kecil dan Kreativitas tanpa batasan-batasan untuk menganggat pertanian yang lebih baik lagi. Dan dana anggaran untuk hal ini dapat dipangkas untuk keperluan lainnya. Apalagi program ini disandingkan dengan program PNPM Mandiri yang sudah berjalan sejak pemerintahan Bapak SBY-Boediono, maka sangat lah pantas untuk diterapkan. Karena program PNPM mandiri sangat banyak manfaatnya dirasakan msyarakat terutama terkait pembangunan Infrastruktur didaerah terpencil. Hal ini dapat mempercepat pemerataan pembangunan secara berkala.

Dari kedua alternatif diatas akan lebih terorganisir dengan adanya kersama antara pihak-pihak terkait. Baik dari pihak pemerintah, swasta maupun masyarakat sendiri.

BAB V

PENUTUP

  • Kesimpulan.

            Pada bagian akhir ini berdasarkan dari hasil pembahasan yang telah penulis lakukan, penulis ingin mengungkapkan beberapa kesimpulan yang ada kaitannya dengan pembahasan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain:

  • Pergantian/Transisi Kepemimpinan yang melahirkan, menghapus, mengubah dan menghilangkan kebijakan lama sangat berpengaruh.
  • Modal menjadi kendala utama.
  • Lemahnya dalam pemanfaatan terhadap bantuan pemerintah.
  • Mengkaji ulang kembali terhadap sebuah kebijakan yang akan dikeluarkan terhadap perekonomian dimasyarakat kelas menengah kebawah.
  • Mengklaborasikan program-program lama dengan program modern guna memajukan pertanian.

Jika hal ini selalu dibiarkan maka akan menimbulkan berbagai macam masalah dimasyarakat diantaranya:

  • Tindakan kriminalitas semakin menjadi akibat pengangguran dan kemiskinan.
  • Upaya memajukan pertanian mengalami kendala.
  • Bantuan sosial tidak dapat dirasakan manfaatnya.

            Inovasi Tiada Henti dan Kreativitas tanpa batas, tidak hanya dalam bidang sains, pertemuan, karya tulis, maupun lainnya, tetapi dengan cara memanfaatkan yang ada akan lebih baik dari lainnya. Sehingga permasalahan dapat teratasi sedikit demi sedikit dengan cara :

  • Pertanian dapat dijalankan dengan modal yang telah ada (bantuan Sosial) didukung oleh program PNPM Mandiri sebagai program pembangunan untuk daerah terpencil.
  • Pengklaborasian antara program lama dengan modern melahirkan pertemuan-pertemuan yang baru, melahirkan penelitian-penelitian untuk melakukan kajian ilmiah masalah ini.
  • Saran-saran
  • Dengan dilakukannya pengklaborasian antara program lama ( orde baru ) dengan program modern akan melahirkan sebuah kebijakan baru untuk membuat program yang akan datang, guna memajukan pertanian dalam negeri.
  • Dengan dilakukannya pemanfaatan terhadap dana bantuan tersebut maka diprediksikan akan melahirkan masyarakat yang mandiri.
  • Meningkatkan upaya sosialisai, pelatihan, seminar dan penyuluhan terhadap kaum petani.
  • Melakukan pertukaran terhadap para petani, untuk ikut belajar bersama kedaerah-daerah yang pertaniannya sukses dan dapat diterapkan di daerah masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

  • Koran Radar sampit terbitan Tanggal 28 Januari 2015 diakses tanggal 30 Januari 2015.
  • http://wikipedia.co.id/ekspor.html.
  • Perkembangan perekonomian Indonesia
  • http://sikaurora.wodpres.co.id/ekspor.html diakses pada tanggal 1 februari 2015.
  • Badan Pusat Statistik.
  • Me and Money diakses pada tanggal 1 Februari 2015.
  •      Satusensaja.blogspot.com/..../perlu-ga-sih-masyarakat-
  • 5 gagasan revolusi mental ala Jokowi-JK. Diakses pada tanggal 2 Februari 2015.
  • www.tribunnews.com
  • Politik anggaran pertanian 2015 diakses pada tanggal 3 Februari 2015.
  • Tabloidsinartani.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun