Mohon tunggu...
Rizal
Rizal Mohon Tunggu... Pustakawan - pekerja lepas

hoby nulis beberapa tahun terakhir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita dan Misterinya

16 Desember 2023   15:28 Diperbarui: 16 Desember 2023   15:28 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wallhere.com/id/wallpaper/115353

Dalam labirin rahasia hatimu yang kompleks,

Aku tersesat, memahami sisi gelap dan cerah.

Wanita, kau seperti tafsir mimpi yang tak terbaca,

Mengherankan dan merentang, dalam keluhuran dan kebingungan.

Wajahmu bagai buku dengan halaman terlipat,

Setiap senyumu menyimpan misteri yang tak terjawab.

Tetapi aku, hanya pelaut yang kehilangan arah,

Di lautan rasa yang mengalun begitu dalam.

Takdir kita, seperti puisi yang tak teruraikan,

Aku mencoba menyelami, namun kata-kata tak terkendali.

Wanita, seperti lukisan di museum yang tak kunjung habis,

Aku berdiri, bingung, di depan karya seni yang abstrak.

Bisikan hatimu, seperti angin yang berbisik di antara pepohonan,

Namun artinya, seperti not balok yang tak terdengar jelas.

Aku, dalam ketidakpahaman, merangkak di kegelapan,

Mencoba memahami not-not cinta yang terasa samar.

Bagaikan sains yang rumit dalam kepala,

Wanita, kau seperti persamaan yang tak terpecahkan.

Aku mencoba, dengan matematika perasaan,

Namun jawaban tetap menyelinap, melayang di awan.

Puisi tak terungkap, dalam setiap pandang mata,

Wanita, kau adalah teka-teki yang terus berputar.

Aku mencoba membaca, dalam goresan hatimu,

Namun, garis-garisnya terus mengubah makna.

Mungkin, cinta ini adalah seni yang tak terpecahkan,

Wanita, seperti musik yang tak terdengar oleh telinga.

Aku berdiri, dalam ketidakpahaman yang mendalam,

Merintih, meraba, mencoba menciptakan kembali makna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun