Wanita, kau adalah teka-teki yang terus berputar.
Aku mencoba membaca, dalam goresan hatimu,
Namun, garis-garisnya terus mengubah makna.
Mungkin, cinta ini adalah seni yang tak terpecahkan,
Wanita, seperti musik yang tak terdengar oleh telinga.
Aku berdiri, dalam ketidakpahaman yang mendalam,
Merintih, meraba, mencoba menciptakan kembali makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!