Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Abu Hanifah Menolak Jadi Hakim

22 Juni 2019   09:50 Diperbarui: 22 Juni 2019   10:03 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khalifah mencoba lagi membujuk Abu Hanifah dengan uang dalam jumlah besar, agar mau menjadi hakim. Tapi ditolak mentah-mentah, yang kembali menyebabkan Khalifah murka dan kembali menjebloskan Abu Hanifah ke penjara.

Pemarah sekali ya Khalifah ini? Tidak heran Abu Hanifah menolak bekerja padanya. Bagaimana bisa memutuskan dengan adil dibawah Khalifah seperti itu? Sementara sebagai seorang Imam, tentu beliau mengerti hukuman Allah berat sekali kepada Hakim yang tidak adil. Inilah mengapa Abu Hanifah bersikeras menolak jabatan tinggi dengan segala harta yang menyertainya.

Selama dipenjara Abu Hanifah tetap menerima murid, memberikan fatwa, dan tetap memiliki pengaruh kuat diantara umat. Penderitaan Abu Hanifah selama dipenjara menimbulkan kegelisahan rakyat, sehingga para mentri mengusulkan agar Khalifah melepaskan saja Abu Hanifah sebagai tahanan rumah. 

Berdasarkan beberapa kisah, Khalifah memang melepaskan Abu hanifah, tapi sementara itu makanannya diracuni, sehingga akhirnya beliau meninggal diusia 68 tahun di tahanan rumah.

Kabarnya 50.000 orang mengiringi pemakaman Abu Hanifah, dengan 6 putaran sholat. Barulah setelah sholat Ashar beliau bisa dimakamkan, begitu penuhnya pemakaman beliau.

Demikianlah kisah hidup Abu Hanifah yang sangat mengesankan. Semoga teladannya bisa diikuti oleh hakim-hakim kita, tapi tentunya minus akhir yang tragis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun