“mas maaf mengganggu waktunya, kami mau tutup mas” kata mas-mas penjual
“ohiya mas maaf ya saya lama disini nya” jawab Udin sambil sedikit kaget karena dari tadi melamun
Pulang lah Udin dari cartil, selama perjalanan Udin menangis sambil membawa motor nya sangat cepat karena apalagi yang bisa dia lakukan, karena pelampiasan dia saat sedih ya membawa motor dengan kecepatan tinggi dan sampai lah dia kerumah langsung tidur.
Lalu beberapa bulan kemudian setelah Udin putus dengan Ririn, Udin memutuskan untuk pergi jalan-jalan menenangkan pikirannya (kalo kata orang-orang healing).
Pergi lah Udin kesuatu pantai yang ada diluar pulau jawa yaitu ke pantai yang berada di Belitung nama pantai tersebut yaitu Teluk Limau.
Sesampainya Udin di Belitung dia langsung menuju Teluk Limau dan dia berkemah disana karena di pantai tersebut ada bukit yang bisa dipakai untuk berkemah dan sangat cocok untuk menenangkan diri karena jarang ada yang kesana dari luar pulau Belitung.
Sesudah semuanya beres Udin langsung memasak nasi dan lauknya karena dia belum makan sesampainya di Belitung karena dia langsung bergegas ke tempat tujuan dia, dia takut kalo berlama-lama sampainya ke Teluk Lumau terlalu sore.
30 menit kemudia masakan Udin sudah siap untuk di makan dan dia pun langsung makan dengan lahap.
Tidak terasa senja pun sudah datang, Udin melihat senja sambil meroko dan berdialog dengan diri nya sendiri sampai larut malam dengan munculnya bulan.