''Nana, bagaimana bisa ada sama kamu?'' Nina semakin curiga. ''Bisa kembalikan kunci itu padaku?'' kata Nina tegas.
''Tidak! kunci ini sekarang milikku,'' kata penyihir Liona. Dia berubah menjadi wujud aslinya.
''Kau penyihir Liona!'' kata peri bintang terkejut.
''Huhuhu..kau benar...'' penyihir itu membaca mantra dan mengancungkan tongkat sihirnya mengisap kekuatan peri bintang hingga nyawanya melayang dan tersisa tulang belulang. Jeritan peri bintang terdengar oleh para peri lainnya. Nina menyaksikan perbuatan penyihir jahat itu. Nina sangat ketakutan sekali dan trauma melihatnya. Peri bunga datang menyelamatin Nina dan membawanya ke tempat aman.
Satu persatu para peri di bantai sampai habis. Ibu peri mengorbankan kekuatan untuk membuat kunci ajaib yang berwarna kuning. ''kunci ini memang tak sehebat milik Tania. Tapi kunci ini bisa membawamu ke dunia penyihir. Tolong sampaikan kepada penyihir Bram bahwa Liona telah kembali.''
Peri Clara adalah cucu ibu peri. Dia membawa Nina dan temannya secara diam-diam menuju pintu cermin. Mereka berhasil dengan selamat. Nina dan temannya menyesal tak bisa menyelamatkan dunia peri dan kesedihan mereka bertambah. Mereka tidak tahu dimana Nana sekarang? mau tidak mau Nina dan temannya  harus membantu menyelamatkan negeri dongeng. Dan mengambil kembali kunci ajaib itu.
*****
Perjalanan Nina dan temannya tak sesuai harapan. Di tengah jalan mereka di hadang oleh moster jahat dan kejam. Moster itu bekas pasukan penyihir Liona. Para monster belum tau Liona sudah bebas.
''Nin, kita gak salah tempatkan? Ini lebih cocok dunia para monster?'' kata Radit.
''Gue gak salah tempat kok..kita sekarang ada di dunia penyihir,'' jelasnya.
''Sudahlah, kita tidak ada waktu. Para penyihir tinggal di seberang sana. Gak ada jalan lain. Kita terpaksa melewati para monster itu." kata peri Clara.