Mohon tunggu...
Riyanti
Riyanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjadi guru adalah pilihan, tetapi menjadi pendidik adalah sebuah kewajiban.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rahwana Menitip Rindu

18 November 2022   15:10 Diperbarui: 19 November 2022   12:41 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan meremukkan matahari dan bulan dalam satu genggaman akan kulakukan

Membawa ke haribaan sejuta nyawa pahlawan perang akan kupertimbangkan

Memuntahkan lautan dan memindahkannnya ke telapak tangan, sanggup aku berikan

Tapi, jangan biarkan aku menang tanpa perlawanan

Katakan, jangan diam

Duuuuuuuuh, Rindu....

Lihat pemilikmu datang di bawah lindungan para binatang

Sikap agung ksatria mana yang datang padaku dengan segerombolan kera sebagai balabantuan?

Tidak sanggupkah dia datang sendirian?

Kau atau akukah penyebab Anoman Kera membakar Alengka tanpa adab dan belas kasihan?

Dengarkan derap langkah kaki kudanya, berderap-derap sebagai tanda dia datang dengan selaksa saudara dan teman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun