Mohon tunggu...
Riyanka Priyantara
Riyanka Priyantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia

Tulis mimpimu atau lupakan sama sekali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengemasan Vakum untuk Produk Olahan Hasil Perikanan

17 November 2022   23:10 Diperbarui: 18 November 2022   02:52 3231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Ikan Cakalang Asap (Sumber: kkp.go.id)

Kemasan vakum memiliki beberapa kelemahan pula seperti biaya produksi yang tinggi karena penyediaan mesin, bahan, dan alat pengemasan vakum, perubahan warna dan tekstur pada produk, serta jika kemasan mengalami kerusakan kecil dapat membuat produk cepat rusak. 

Produk Perikanan dengan Kemasan Vakum

Produk-produk olahan ikan yang dikemas secara vakum yang dijumpai dipasaran adalah bakso ikan, ikan cakalang asap, fillet dendeng ikan nila merah, bandeng presto, ikan pindang tongkol, ikan asap pari, ikan sarden kaleng dan ikan tuna kaleng. 

Bakso ikan yang dikemas vakum dan disimpan pada suhu dingin dapat bertahan selama 10 hari dan masih dapat diterima sesuai SNI 7266:2014. Sedangkan hasil Total Salmonella, bakso ikan yang dikemas vakum dan disimpan pada suhu dingin selama 20 hari masih diterima SNI 7266:2014. Dan hasil pengamatan Total E. coli, bakso ikan yang dikemas vakum dan disimpan pada suhu dingin dapat bertahan selama 30 hari dan masih diterima SNI 7266:2014.

Gambar 1. Baso Ikan (sumber: kemasanukm.co.id)
Gambar 1. Baso Ikan (sumber: kemasanukm.co.id)

Berdasarkan hasil uji kimiawi nilai pH dan kadar air, dan nilai TVB ikan Cakalang asap yang disimpan dengan produk yang dikemas memilki mutu yang lebih baik vakum memilki dibandingkan dengan produk yang dikemas non vakum selama 21 hari penyimpanan dingin. 

Untuk hasil uji mikrobiologi nilai TPC, ikan Cakalang asap yang dikemas vakum termasuk dalam kriteria mutu yang baik sampai 21 hari penyimpanan, sedangkan produk yang tidak dikemas vakum hanya sampai di 7 hari penyimpanan karena di 21 hari penyimpanan jumlah koloni bakteri pada produk sudah melebihi Standar Nasional Indonesia (1,0 x105). Dan hasil uji organoleptik dari segi kenampakan, rasa, dan bau, dan tekstur ikan cakalang asap yang dikemas vakum memilki nilai sensori lebih baik dibandingkan pada produk yang dikemas non vakum.

Gambar 2. Ikan Cakalang Asap (Sumber: kkp.go.id)
Gambar 2. Ikan Cakalang Asap (Sumber: kkp.go.id)

Pengemasan dendeng fillet ikan Nila merah dengan kemasan vakum selama 30 hari menyebabkan kadar air, kadar TVB dan jumlah bakteri produk lebih rendah secara signifikan dibandingkan bila produk dikemas dengan non vakum.  Dengan kemasan vakum ini daya simpan dendeng fillet nila merah menjadi lebih lama yaitu 60 hari.

Gambar 3. Fillet Dendeng Ikan Nila Merah (Sumber: www.Shopee.com)
Gambar 3. Fillet Dendeng Ikan Nila Merah (Sumber: www.Shopee.com)

Pengemasan vakum pada olahan ikan bandeng akan memberikan mutu yang baik, serta dapat meningkatkan daya beli konsumen (Nufrenia et al. 2017).  Selain itu produk menjadi lebih higienies serta dapat memperpanjang umur simpan. Olahan ikan bandeng yang menggunakan kemasan vakum ini dapat bertahan lebih lama sampai dengan masa simpan pada suhu dingin 30 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun