Mohon tunggu...
Riyana Mustikawaty
Riyana Mustikawaty Mohon Tunggu... Guru - guru

saya hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Mata Pembelajaran Matematika Kelas XI IPA 1

29 November 2023   08:30 Diperbarui: 29 November 2023   08:59 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama Mahasiswa    : Riyana Mustikawaty S.Pd

No UKG                     : 201502542018

Instansi                    : Universitas Pancasakti Tegal

Bidang Studi           : Matematika

Lokasi                                         : SMA N 1 Bandar Negeri Suoh

Lingkup Pendidikan             : Sekolah Menengah Atas

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Dengan Model Pembelajaran Yang Inovatif Yaitu Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas XI IPA 1

Penulis                                       : Riyana Mustikawaty S.Pd

Tanggal                                     : 13 November 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah Model dan metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengajar matematika tidak inovatif dan monoton.

Praktik ini perlu dibagikan agar seluruh pendidik bergerak bersama untuk melakukan model pembelajaran inovatif yang sesuai implementasi kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka salah satunya dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PBL).

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik iniadalah sebagai peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses belajar mengajar di kelas dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan LKPD yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran di kelas XI IPA 1. Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan model pembelajaran matematika yang inovatif tersebut di sekolah tempat saya bertugas sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas peserta didik pada pembelajaran matematika materi menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan Matriks.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dari hasil kajian wawancara dan literatur penyebab masalah dari tujuan yang ingin dicapai yaitu dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas peserta didik pada pembelajaran matematika materi menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan Matriks, maka beberapa tantangan yang terjadi sebelum melaksanakan AKSI 1 ini adalah pemilihan model pembelajaran, media belajar berbasis TPACK yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran dan karakteristik peserta didik serta pembuatan LKPD yang menarik dan mudah dipahami peserta didik sehingga mampu menuntun peserta didik memahami materi pelajaran. 

Selain itu setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, refleksi peserta didik, dan wawancara dengan guru, maka beberapa tantangan yang terjadi

setelah melaksanakan AKSI 1 ini yaitu, pada awal 

pembelajaran masih ada peserta didik yang belum konsentrasi untuk memulai pembelajaran, pada fase ke 3 diskusi di dalam kelompok masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi, pada fase ke 4 menyajikan hasil karya, masih ada peserta didik kurang terampil dalam menyampaikan dan menjawab pertanyaan dari peserta didik lainnya.

Dilihat dari tantangan tersebut bahwa tantangan yang dihadapi merupakan sisi kompetensi guru yang harus ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun profesional. Adapaun yang terlibat pada AKSI ini adalah teman sejawat, peserta didik kelas XI IPA 1 yang berjumlah 27 orang.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan sebelum melaksanakan AKSI PPL ke 2   mendalami   pemahaman   tentang model pembelajaran dan media pembelajaran sehingga mampu memilih model dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik serta materi pelajaran. Selain itu pemilihan model pembelajaran yang saya lakukan untuk membuat LKPD yang menarik dan mampu menuntun peserta didik untuk memahami materi pelajaran yaitu dengan merancang penyusunan materi yang runtut serta memberikan beberapa masalah yang tepat sesuaidengan materi ajar.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan sesudah melaksanakan AKSI PPL tersebut adalah saya sebagai guru harus mampu menguasai model pembelajaran yang digunakan sehingga setiap sintak- sintak dari model pembelajaran PBL dapat terlaksana denganmaksimal.

Sehingga dapat disimpulkan dari keseluruhan bahwa sumber daya yang diperlukan guru untuk memilih model pembelajaran dan media pembelajaran adalah kemampuan guru dalam memahami model dan media pembelajaran. Selain itu sumber daya pendukung lainnya yang diperlukan dalam aksi ini adalah leptop,internet, LKPD, dan Buku Paket.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan LKPD yang menarik dapat membuat peserta didik tertarik dengan pembelajaran dan lebih konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar yang didapat yaitu posttest yang lebih tinggi dari pada pretest yaitu dengan KKM 75, dari 20 peserta didik 90% tidak lulus pada pretest sedangkan pada posttest 90 % lulus KKM dan 10% remidial. Hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan dan kreativitas peserta didik meningkat setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan berbantuan LKPD.

Hal-hal lainnya yaitu penggunaan LKPD pada proses pembelajaran yang bertujuan membantu 

pemahaman materi kepada peserta didik dapat tercapai, hal ini dibuktikan pada penilaian guru tehadap pengerjaan LKPD peserta didik 100% diatas KKM.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu sangat positif, dimana peserta didik menunjukan sikap aktif dan bekerja sama dengan 7 peserta didik yang berpredikat A dan 13 peserta didik yang berpredikat B. Selain itu melalui refleksi peserta didik memberikan respon positif sesuai dengan data yang didapat yaitu 80% peserta didik menjawab pembelajaran sangat menyenangkan, 90% peserta didik menjawab kegiatan pembelajaran sangat menarik karena dikelompokan, 85% peserta didik menjawab sangat setuju LKPD yang digunakan membantu memahami materi, 80% peserta didik menjawab sangat setuju pemahaman materi lebih bertambah ketika melakukan presentasi. Dari teman sejawat secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dan terarah, peserta didik dapat terlibat aktif dan kegiatannya. Penerapan model pembelajaran Problem Based learning dengan berbantuan LKPD mendapatkan nilai 90 dengan predikat B, dengan persentase keterlaksanaan proses pembelajaran100%.

Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa penggunaan model Problem Based Learning dengan berbantuan LKPD dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas peserta didik pada materi menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan Matriks.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap model pembelajaran, media pembelajaran dan langkah-langkah pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Semuanya saling berhubungan dan saling menguatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan guru tentunya dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih

dan mengembangkan model-model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun