Mohon tunggu...
Riyadh Syami
Riyadh Syami Mohon Tunggu... wiraswasta -

S-1 Manajemen Universitas Brawijaya Malang. Pembaca yang hobi menulis dan penulis yang hobi membaca. Twitter: @riyadhsyami. Facebook: riyadh.syami. Blog: riyadhsyami.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bagaimana 'Alunan Legendaris' Itu Membekas: Catatan Kecil Persinggungan Saya dengan Puisi-puisi Bapak Taufiq Ismail

25 September 2012   14:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:43 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nadanya terdengar seperti "Bioskop segera dimulai. Mohon segera masuk ke gerbang satu" dengan penekanan pada kata 'bioskop' dan 'gerbang satu'.. Gawat..

Suara kaset masih berputar. "Aneh, aku jadi ingat pada umbu."

Tawa pecah di seisi kelas. Bisik-bisik mulai menggema. Suasana sedikit riuh dan ada yang berkomentar: "Kok, gak kayak baca puisi? Kayak baca dongeng."

Wah, rasanya saya ingin menelungkupkan kepala ke bawah bangku. Kaset terus berputar, suara saya kembali terdengar...

"Rinduku pada Sumba adalah rindu padang-padang terbuka."

"Di mana matahari membusur api di atas sana".

Ini baru awalnya dan saya sudah merasa tidak sanggup mendengar lebih lanjut. Ingin rasanya menutup telinga. Duh, waktu cepatlah berlalu. Cepat ke giliran berikutnya! Temanku sebangku nampak agak salah tingkah harus berbuat apa. Mungkin ia juga ingin tertawa.

Lalu, 'alunan legendaris' itu muncul.

"Beri daku sepotong daging bakar, lenguh kerbau dan sapi malam hari"

"Beri daku sepucuk gitar, bossa nova dan tiga ekor kuda"

"Beri daku cuaca tropika, kering tanpa hujan ratusan hari"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun