Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Transformasi Kantin Kampus Menjadi Creative Hub

16 Mei 2024   14:12 Diperbarui: 22 Mei 2024   09:30 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantin GKU ITB  ( Sumber Dir Sarana ITB ) 

Melalui program creative hub kampus, para pelaku mendapatkan bermacam pelatihan terkait ekonomi kreatif. Dan juga dapat mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berasal dari seluruh produk industri kreatif yang mereka hasilkan.

Dari sudut akademis, creative hub diartikan sebagai tempat penelitian dan pengembangan,belajar, dan membuat purwarupa (prototype) produk.

Creative hub merupakan sebuah frasa dalam bahasa Inggris yang memiliki pengertian pusat kreatif dalam bahasa Indonesia. Secara harfiah, creative hub atau pusat kreatif dapat diartikan sebagai pokok pangkal atau yang menjadi pedoman dalam hal-hal yang memiliki daya cipta.

Creative hub harus mampu menjangkau ekosistem Indonesia 2029 yang kini menjadi program Indonesia emas pemerintahan baru hasil pemilu 2024.

Tren global kini menempatkan creative hub sebagai cara jitu untuk mengorganisasi inovasi dan pengembangan proses kreatif warga bangsa.

Infrastruktur creative hub yang berupa gedung memiliki greget dan menjadi sangat dinamis jika diisi oleh komunitas yang memiliki daya inovatif dan kreatif yang kurikulum atau materi pelatihan sudah terstruktur.

Suasana di kantin Stanford University ( Sumber : rde.stanford.edu)
Suasana di kantin Stanford University ( Sumber : rde.stanford.edu)

Eksistensi kantin kampus mestinya juga mendapat perhatian dari Bank Indonesia yang selama ini getol membantu UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

Kantin Kampus pada hakikatnya adalah Usaha mikro level kecil, yang merupakan bentuk bisnis jasa resto yang tergolong masih dikelola secara tradisional. Kantin kampus perlu nuansa tradisional yang juga menjadi Co-Working Space.

Bisa jadi nantinya akan terlahir para seniman, konten kreator yang hebat bahkan bisa jadi akan melahirkan peraih Hadiah Nobel. Najib Mahfuz, seorang penulis novel yang kesehariannya berkarya di kedai kopi di Mesir yang mendapat Hadiah Nobel Sastra pada 1988.

Kini warung dan kedai kopi yang dulu menjadi tempat berkreasi dan berkontemplasi bagi si peraih Nobel itu telah menjadi destinasi wisatawan dunia yang sangat terkenal. Bahkan, warung dan kedai tersebut kini dikelola oleh pihak hotel berbintang lima sebagai ikon marketingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun