Mohon tunggu...
RIVAN RIAWAN
RIVAN RIAWAN Mohon Tunggu... -

seseorang yang ingin meraih kesuksesan dan keberhasilan setelah melewati berbagai kegagalan,dari kegagalan 1 ke kegagalan lainnya tanpa kehilangan semangat dan pantang menyerah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ayo Belajar Menulis Pesan Persuasi di Sini

31 Oktober 2016   05:55 Diperbarui: 31 Oktober 2016   08:39 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4.membangun tindakan yang mengangkat kredibilitas anda

Bahasa positif biasanya terjadi secara alami pada pesan persuasi karena anda sedang mempromosikan ide atau produk yang anda yakini.namun,bahasa yang santun tidak terjadi secara otomatis seperti yang anda bayangkan.beberapa penulis secara tidak sengaja menghina pembaca mereka dengan menyiratkan bahwa mereka telah melakukan pilihan buruk diwaktu lalu atau mereka membutuhkan sudut pandang yang tajam untuk membuat pilihan yang dalam situasi ini.

Menyampaikan pengertian dan menghargai sangatlah penting dalam pesan persuasi.sebagai contoh Menjual dengan agresif tidak diterima di audiens Perancis. Di Jerman, penerima biasanya memfokuskan pada masalah teknis dan bukti yang akurat. Di Swedia, orang cenderung pada pertanyaan teori dan implikasi startegi, sedangkan orang Amerika biasanya memikirkan hal-hal strategis.

Budaya di dalam berbagai macam organisasi sangat mempengaruhi suksesnya pesan persuasi,dari waktu ke waktu setiap perusahaan menciptakan budaya tertentu yang membangun berbagai harapan sesuai dengan komunikasinya.ketika anda menerima dan mengikuti tradisi yang ada,meskipun tradisi itu tidak mencerminkan pribadi anda,anda menunjukkan kepada anggota audiens bahwa anda memahami mereka dan menghormati nilai-nilai mereka.

Kredibilitas ditentukan oleh sejauh tingkat kepercayaan dan reliabilitas yang dimiliki. Jika kredibilitas anda di hadapan audiens diragukan, maka mereka akan cenderung skeptis dan tidak menerima begitu saja informasi yang disampaikan sehingga upaya untuk melakukan persuasi akan tampak sebagai bentuk tipuan. Salah satu cara untuk menumbuhkan kredibilitas bagi seorang komunikator adalah melalui fakta atau bukti objektif, berupa semua bentuk dokumen, statistik, jaminan, maupun hasil riset. Selain itu, komunikator hendaknya memiliki keahlian atau merupakan seorang pakar dalam bidang tertentu, objektif dalam melakukan penilaian terhadap sesuatu, dapat bersikap hormat dan jujur untuk menumbuhkan rasa hormat audiens, serta pengalaman atau latar belakang untuk dapat membantu mengidentifikasi audiens.untuk membangun kredibilitas dalam pesan persuasi,coba mencari lebih jauh dari hanya karakteristik tersebut,dengan cara (7):

Gunakan bahasa sederhana.dalam hampir semua situasi yang persuasif ,audiens anda akan berhati-hti,mengawasi klaim yang luar biasa,deskripsi yang tidak mendukung,dan manipulasi emosi

Dukung pesan anda dengan fakta.dukungan yang spesifik dan relevan dokumen,angka statistik,hasil riset,dan pengakuan dapat memberikan bukti objektif tentang apa yang harus anda katakan.

Sebutkan sumber anda.mengataka kepada audiens anda darimana informasiyang anda perolehdan siapa saja yang setuju dengan andaa selalu membuat kredibilitas anda lebih baik,terutama jika sumber anda adaalah orang yang dihormati audiens.

Jadilah seorang ahli(atau cari ahli lain untuk mendukung pesan anda) pengetahuan anda tentang subjek area pesan nda membantu anda memberikan informasi kepada audiens anda tentang kebutuhan informasi yang berkualitas untuk membuat keputusan.

Bangun landasan berpikir yang sama.hal-hal seperti kepercayaan,sikap,latar belakang pengalaman yang anda punya secara bersama-sama dengan audiens anda akan membantu mereka mengidentifikasi anda.

Jadilah orang yang objektif.kemampuan and untuk memahami dan mengetahui semua sisi dari isu tertentu membantu anda menghadirkan argumentasi yng adil dan logis dalam pesan persuasi anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun