Layanan bimbingan dan konseling meliputi layanan orientasi, layanan pembelajaran, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling individu, layanan konseling kelompok, layanan bimbingan kelompok dan layanan informasi. Salah satu jenis layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajarnya adalah bimbingan belajar efekif. (Depdikbud,1995:26). Dengan menciptakan bimbingan belajar efektif yang memungkinkan siswa mengembangkan diri secara individu maka, akan terbentuk anak yang mandiri tidak bergantung pada orang tua.
Dalam pelaksanaan strategi bimbingan belajar terhadap anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tua saya mengambil persamaan dari penelitian mengenai strategi bimbingan belajar untuk siswa singel parent. Strategi yang dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
1. Menganalisis  permasalahan  siswa melalui langkah-langkah bimbingan belajar
Guru memberikan bantuan baik di dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran Guru berusaha memahami kondisi dan keadaan dari subjek itu sendiri agar apa yang menjadi tujuan bimbingan dapat tercapai, yang mana hal tersebut telah tercantum dalam langkah-langkah layanan bimbingan belajar menurut pendapat Saring Marsudi, dkk  (2010:  115)  meliputi  :Â
a. Melakukan Langkah Identifikasi Kasus,Â
b. Langkah Identifikasi Masalah,
c. Langkah Diagnosis,
d. Langkah Prognosis,
e. Langkah Pemecahan Masalah,
f. Langkah Evaluasi dan Tindak Lanjut.
Sunaryo  Kartadinata,  dkk  (1999:62) berpendapat bahwa disamping peran dan fungsi serta tanggung jawab guru sebagai pengajar, kepedulian guru terhadap keragaman individu murid merupakan hal penting sebagai dasar penentuan jenis layanan bimbingan belajar. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran dari setiap  siswa memang berbeda -beda.  Akan  tetapi  tidak  semua peserta  didik memperoleh apa yang diharapkan oleh guru dan orang tuanya karena tidak dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa bayak dipengaruhi oleh berbagai faktor khusunya faktor keluarga seperti siswa keluarga orang tua yang kurang perhatian terhadap anaknya.