Setelah pulang saya berpikir untuk periksa ke Dokter dan menuju Rumah Sakit Hermina Samarinda sendirian dan kebetulan di Rumah Sakit bertemu dengan salah satu Dosen IAIN Samarinda yang mengambil hasil Rapid Test, karena saat itu dokter spesialis sudah tutup maka saya diarahkan untuk dokter IGD, maka saya nurut dan diminta untuk cek darah dengan hasil Trombosit turun 159.000 dan leukosit, hematocrit, hemoglobin semua baik. Sehingga dokter memberikan obat untuk menaikan trombosit dan pereda nyeri dan demam. Saat itu saya juga minta kepada dokter untuk Rapid Covid-19 ternyata saran dokter tidak perlu karena hasilnya tidak mengindikasikan ada gejala virus.
Hari itu saya diminta untuk rawat jalan dan diminta besok kembali lagi periksa dengan rujukan ke laboratorium kembali dengan specimen yang sama, dan saya pulang dengan membawa obat dan merasa badan demam dan meriang. Sesampainya dirumah, saya menggigil dan demam tinggi, sehingga minum obat yang diberikan oleh dokter dan paginya bugar kembali.
Pada Hari Sabtu saya memenuhi undangan di tempat Pengurus MWC NU Loa Janan yang menikahkan putranya di Desa Loa Duri Ilir dengan menggunakan protocol kesehatan, namun saat itu diajak salaman dengan tuan rumah maka saya mengulurkan tangan saya, dan saya langsung pulang ke rumah karena sore mau ke Rumah Sakit Hermina kembali.Â
Tepat pukul 15.00 wita saya berangkat ke Rumah Sakit untuk periksa kembali, dan hasilnya masih turun trombositnya menjadi 130.000 dan yang lainnya bagus, dokter curiga dan mendiagnosa penyakit saya adalah Demam Dengue (gejala Demam Berdarah), disarankan untuk minum yang banyak dan diminta control kembali dihari minggunya.
Sepulang dari Rumah Sakit saya masih meriang dan menggigil badan, kemudian saya inisiatif menghubungi Tim Covid-19 Kecamatan Loa Janan untuk mengikuti Swab, dan Alhamdulillah direspon oleh Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Loa Janan dr. Haryo, dan beliau menyarankan untuk mengikuti Swab di RT 28 Jl. Karet Desa Loa Janan Ulu, dan tepat pada pukul 10.30 wita saya di ambil sampel untuk diperiksakan di laboratorium PCR di Tenggarong.
Kemudian hari minggu Sore saya bersama istri dan anak bersama-sama ke RS. Hermina untuk periksa kembali karena anak ada keluhan Infeksi Saluran Kencing dan Istri kepala Pusing, namun sebelum sampai RS. Hermina saya mampir di Apotek Kimia Farma di Dekat Pertigaan sebelum Gedung DPRD Provinsi Kaltim, untuk membeli obat maag, karena keluhan istri saya masih pusing sudah beberapa hari setelah berobat di mantra maupun di Dokter RS Hermina, sehingga pada hari minggu itu yang berobat adalah saya dan anak saya yang kedua.
Saat di RS badan saya nggak karuan rasanya, menggigil dan demam tinggi, hanya saja diminta untuk rawat jalan dan diberikan obat untuk menaikan trombosit dan Sanmol untuk pereda demam, setelah itu dokter meminta untuk 3 hari lagi periksa ke RS kembali. Saya mengikuti saran dari Dokter dan saya sampaikan bahwa pagi tadi saya sudah swab dan hasilnya belum keluar.
Hari Senin, tepatnya tanggal 17 Agustus 2020 saya memutuskan untuk tidak mengikuti Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI di Kampus karena kondisi badan masih kurang sehat, sehingga saya baring dan istirahat dirumah, namun di pagi harinya ada seorang tamu dari Guru SMAN 1 Loa Janan selaku pengurus Masjid Al Hidayah. Setelah tamu pulang, saya kembali untuk beristirahat.
Hari Selasa, saya merasa sehat dan bugar karena sudah minum obat dan tidak seperti hari-hari biasanya yang mengeluh demam, sehingga aktifitas hari selasa saya memutuskan untuk tetap di rumah karena sambil menunggu hasil swab dan saya izin kepada pimpinan untuk WFH. Alhamdulillah diizinkan.
Aktifitas saya bersama keluarga seperti biasa bersih-bersih rumah, nyuapin anak, dan baca buku maupun baca wa serta memutar video di youtube. Namun kebahagiaan tahun baru Islam itu pecah dan hampa saat mendengar kabar bahwa saya positif Covid-19.Â
Padahal kami berencana untuk menengok anak di Pondok Pesantren Al Banjari, sehingga batal semua dan harus menghadapi kenyataan yang pahit ini.