“Ada apa ini? Ramai sekali dirumah saya?”
“Ibu Nadi, tidak ada apa-apa ayo masuk kedalam”
Dengan penuh kesadaran tetangganya menyuruh Ibu Nadi untuk masuk kedalam rumahnya tanpa memberikan penjelasan alasan mengapa rumahnya ramai sekali. Setelah dirinya masuk melihat suaminya terkapar tidak sadarkan dirinya, Ibu Nadi langsung lemas dan menangis karena dia pikir suaminya telah tiada.
“Ayahhhhh? Ayah kenapaaaaa de?”
Sambil memeluk Nadi dengan erat dan panik, tidak lama kemudian Ayahnya Nadi dilarikan kerumah sakit. Dengan mendapatkan penanganan yang khusus dokter menyatakan bahwa Ayahnya Nadi mengalami demensia yaitu kehilangan setengah dari ingatannya akibat benturan dikepalanya. Setelah dilakukan pemeriksaan Ayahnya dibawa keluarga untuk pulang dan berobat secara berkala.
Nadi yang kini hanya bisa terdiam karena respon Ayahnya yang kini hamper melupakan setengah dari memori bersamanya, dia hanya menyesal karena tidak menemani Ayahnya saat itu mungkin saja jika dia tidak meninggalkan Ayahnya sendiri kejadian itu tidak pernah terjadi.
Sudah hari senin saja waktunya Nadi kembali bersekolah akan tetapi setelah kejadian itu Nadi tidak pernah meninggalkan Ayahnya sedetikpun.
“Nadi tidak mau sekolah, Nadi mau disini aja nemenin Ayah ya Ibu”
“Ayah biar Ibu yang temenin kamu sekolah aja yahh”
“Ayah gapapa de nantikan pulang sekolah masih bisa ketemu lagi”
“Gamau, nanti Ayah malah ninggalin Ade”