Mohon tunggu...
Aristia PM
Aristia PM Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang guru yang belajar nulis

Skenario terbaik berasal dari takdir Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lorosae | Bab 4 | Perjalanan

6 Januari 2019   23:38 Diperbarui: 6 Januari 2019   23:41 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Hah? Kok bisa? Gimana ceritanya itu Pak?", Bli Gusti ikut penasaran

"Sssttt... Jangan keras-keras. Nanti ada orang dengar.", Pak Kato mengingatkan.

"Sumur dekat hutan tu, yang dikasih tutup kayu, itu sumur beracun. Ada orang jahat kasih air keras ke sumur. Ini polisi ada pi pulang-pi pulang selidiki ini kasus. Su satu minggu", Pak Kato mulai bercerita.

"Oh, terus tertangkap ga yang meracuninya?", Kang Arya ikut penasaran.

"Iya, sudah ditangkap. Tapi polisi masih selidiki kasus ini. Jadi bapak ibu semua jangan kaget kalau nanti lihat mobil polisi keluar masuk desa."

Obrolan terus berlanjut. Sampai tak terasa kami sudah tiba di depan rumah Pak Kato. Rumah sederhana  yang berdinding bebak. Seorang anak perempuan seusia anak SD menyiapkan makan malam sederhana untuk kami berenam. Sepiring nasi dan telur goreng. Kebaikan Pak Kato sudah lebih dari cukup dibandingkan lauk sederhana yang dihidangkan.

*****

Pi / pigi = pergi
On/sonde = tidak/bukan
Deng = dengan
Jang = jangan
Bebak = dinding yang terbuat dari pelepah tanaman gewang yang disusun, lalu disatukan dengan cara ditusuk pada beberapa bagian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun