Mohon tunggu...
Aristia PM
Aristia PM Mohon Tunggu... Guru - Hanya seorang guru yang belajar nulis

Skenario terbaik berasal dari takdir Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Lorosae | Bab 4 | Perjalanan

6 Januari 2019   23:38 Diperbarui: 6 Januari 2019   23:41 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah seorang pejabat desa maghrib tadi menemui kami. Beliau memberikan arahan tentang bagaimana keadaan desanya.

Saat sedang mengobrol, seorang bapak setengah baya mendekati kami. Badannya kurus, rambutnya keriting, berbaju oranye, bercelana pendek selutut warna krem muda. Berjalan tanpa penerangan. Seakan terlihat seperti baju berjalan tanpa badan karena kulit hitamnya berbaur dengan gelapnya malam.

Bapak itu menggedor pintu kaca dengan hati-hati. Kang Arya berdiri membuka pintu dan mempersilakan bapak tersebut masuk. Kami melantai. Musim hujan membuat udara sedikit dingin.

"Selamat malam bapak ibu semua. Beta Kato. Beta dengar dari warga, ada orang di KCD. Bapak ibu dong dari mana?"

"Oh, iya, Pak! Kami dari Jawa. Ada yang dari Bali, ada yang dari Lombok."

"Bapak ibu semua ada buat apa di sini?"

"Mereka ini guru dari pusat. Bapak Arya dan Bu Nia nanti mengajar di SD. Pak Ahmad, Pak Gusti dan Pak Jacky nanti mengajar di SMP. Nah, Ibu Ratih nanti mengajar di SMA", bapak pejabat membantu menjelaskan kepada Pak Kato.

"Ho, yang mengajar di SD dan SMP ni dekat. Na ibu yang mengajar di SMA, jauh. Dia punya SMA ada di gunung. Dari aspal habis tadi, masih pi naik gunung lai", ujar Pak Kato.

Duh! Aku melongo.

"Bapak ibu pasti capek to? Su makan ko belum?", tanya Pak Kato berbaik hati.

"Hehe.. Belum, Pak!", jawab Kang Arya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun