Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:
- Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
- Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
- Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsi
- Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
- Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program.
- Sifat-sifat Bangun Ruang
- Â Â Â Â Â Bangun ruang adalah suatu bangun yang berbentuk tiga dimensi dan memiliki volume atau isi. Secara umum, bangun ruang terdiri dari susunan Panjang, lebar, dan tinggi. Tiga elemen akan bisa membentuk bangun ruang.
- Bangun ruang juga akan terbentuk dari berbagai bagian berikut ini .
- Terdiri dari bidang sisi yang membatasi wilayah antar ruang.
- Rusuk sebagai pertemuan antara dua sisi pada bangun datar.
- Titik sudut adalah hasil pertemuan antara dua rusuk atau lebih
- Diagonal sisi merupakan  sisi diagonal pada bangun ruang tersebut.
- Bidang diagonal yakni bidang datar terbentuk dari diagonal sisi dan rusuk
- Diagonal ruang adalah garis yang merupakan diagonal dari sebuah bidang  diagonal
- Aktivitas Siswa Dalam Proses PembelajaranÂ
- Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa belajar. Dalam proses pembelajaran, siswalah yang menjadi subyek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku kegiatan belajar,  maka guru hendaknya merencanakan pembelajaran yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar sendiri atau mandiri. Hal ini bukan berarti membebani  siswa dengan banyak tugas, aktivitas atau paksaan-paksaan. Tetapi siswa belajar mandiri dengan materi-materi yang telah diberikan agar siswa lebih berminat dalam belajar dan berkembang pikiranya dengan tujuan ilmu yang didapat secara mandiri bermanfaat bagi masa depanya.
- Dalam pelaksanaanya kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa bukan berarti guru tidak begitu banyak melakukan aktivitas, tetapi guru selalu member petunjuk tentang apa yang harus dilakukan siswa, mengarahkan, menguasai, dan mengadakan evaluasi (Ibrahim & Nana, 2003:27). Dengan demikian dalam suatu proses pembelajaran siswa yang harus aktif, fungsi guru hanya sebatas membantu, sehingga proses kemandirian belajar dapat tercapai. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi pembelajaran sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Dalam kegiatan belajar, subyek didik atau siswa harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas (Sardiman, 2003:95). Dalam proses kemandirian belajar siswa diperlukan aktivitas, siswa bukan hanya jadi obyek tapi subyek didik dan harus aktif agar proses kemandirian dapat tercapai.
- Hamalik (2005:175) juga menjelaskan nilai aktivitas  dalam pembelajaran, yaitu :
- Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
- Beraktivitas sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral.
- Memupuk kerjasama yang harmonis di kalangan siswa.
- Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri.
- Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis.
- Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan orang tua  dengan guru.
- Pembelajaran dilaksanankan secara konkret sehingga mengembangkan emahaman berfikir kritis serta menghindari verbalitas.
- Pembelajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam
TINJAUAN PUSTAKA
    Arikunto,  Suharsimi.2009.  Dasar-Dasar  Evaluasi  Pendidikan  (Edisi  Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Balitbang Puskurbuk Kemendikbud. 2012
    Carolyn, Edmud. 2011. Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Daniel, David. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
   Darmadi.  2017.  Pengembangan  Model  Dan  Metode  Pembelajaran  Dalam Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: CV. Budi Utama. Daryanto,
    Diana Puspa Karitas, 2017.Ekosistem Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 5 Buku Guru Edisi Revisi.Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional.2019.Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thingking Skills.Jakarta
Kompas.com.2020."Kilas Balik Pembelajaran Jarak Jauh akibat Pandemi Covid-19",http,diakses pada 2 November 2020
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional