Menurut Tin Woodman, kebahagiaan itu adalah hal yang terbaik di dunia. Otak itu tidak bisa membuat kita merasakan bahagia, tapi hatilah yang bisa membuat kita merasakan kebahagiaan.
Kalau menurut ilmu pengetahuan, semua emosi yang kita rasakan itu diatur oleh otak, tapi cerita ini bukan buku pelajaran ilmiah. Buku ini mengajarkan kalau diantara semua perasaan atau emosi yang ada, perasaan bahagia itu adalah perasaan terbaik yang bisa kita dapatkan.
Tin Woodman ingin memiliki hati karena dia ingin merasakan untuk mencintai lagi. Dia menceritakan karena dia kehilangan hatinya, dia tidak jadi menikahi gadis yang dia cintai.
Saya pikir, "Wow, jadi maksudnya dia ingin merasakan kebahagiaan itu dari perasaan cinta. " Mengasihi orang lain membawa kebahagiaan buat kita. Walau buku ini bukan buku romantis, tapi buku ini mengajarkan anak-anak pentingnya cinta dan kebahagiaan.
2. Berhati-hati dalam melangkah
 "This will serve me a lesson," said he, "to look where I step. For if I should kill another bug or beetle I should surely cry again, and crying rusts my jaws so that I cannot speak."
Seorang yang tidak punya hati tapi menangis ketika tidak sengaja menginjak serangga kecil. Padahal kalau dia menangis, karena tubuhnya terbuat dari timah, dia bisa berkarat. Kalau rahangnya berkarat, dia tidak bisa bicara.
Saya pikir, kita yang punya hati saja sering tidak memikirkan mahluk lain atau orang lain. Bagaimana mungkin Tin Woodman yang tidak punya hati sangat memikirkan nasib serangga yang dia injak?
Belajar dari Tin Woodman, harus berhati-hati dalam melangkah. Berhati-hati dalam memutuskan sesuatu. Lebih peduli juga dengan sesama mahluk lain. Jangan menindas yang lebih kecil dari kita hanya karena mereka mungkin tidak terlalu kelihatan.
Buku ini juga secara tidak langsung mengajarkan anak-anak untuk lebih memperhatikan yang lemah, dan jangan menjadi bully
3. Hati memberikan panduan
 "You people with hearts," he said, "have something to guide you, and need never do wrong; but I have no heart, and so I must be very careful. When Oz gives me a heart of course I needn't mind so much."Â
Menurut Tin Woodman, kalau kita punya hati, kita punya panduan untuk membedakan mana yang benar dan salah. Dia merasa perlu berhati-hati karena dia tidak punya panduan itu.