Mohon tunggu...
risma riskita
risma riskita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Pencari Ilmu di Kampus Impian Semua Orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Antropolog Muslim Nusantara dalam Meningkatkan Literasi Berbasis Rahmatan Lil Alamin

8 Juni 2023   16:49 Diperbarui: 8 Juni 2023   18:34 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://antropologi.fib.ugm.ac.id/
Prof. Dr. Irwan Abdullah sendiri merupakan seorang antropolog
muslim. Beliau yang dikenal sebagai Antropolog adalah Guru Besar Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Lahir di Aceh Utara pada 8 September 1963. Karirnya dimulai di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada sejak tahun 1987. Setelah menamatkan Sarjana dari Jurusan Antropologi Universitas Gadjah Mada (1987), beliau mendapatkan kesempatan melanjutkan studi ke Belanda dan memperoleh gelar doktor (Ph.D.) dalam bidang Antropologi dari Universiteit van Amsterdam (1994) dan pada tahun 2005 diangkat sebagai Guru Besar Antropologi di Universitas Gadjah Mada. Beberapa riset yang telah dilakukan
 beliau adalah Society, Inter-religious Studies, Socio-cultural Anthropology, dan masih banyak riset-riset yang lain yang telah dilakukan dan dihasilkan oleh beliau baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua.
Bila kita hubungkan dengan literasi digital berbasis Rahmatan Lil Alamin yakni dengan adanya pemikiran beliau mengenai politik identitas menjadi setiap literasi digital ataupun setiap bentuk literasi haruslah berlandaskan atas kepentingan masyarakat, negara, dan bangsa itu sendiri serta berpegang teguh pada konsep Rahmatan Lil Alamin sehingga politik identitas itu sendiri dalam menjadi keunggulan serta identitas dan penciri dalam literasi digital di era saat ini. Dengan menerapkan pemikiran serta konsep yang disampaikan beliau ini, kedepannya kita akan bisa berliterasi digital secara terkonsep dan terarah dan tidak melupakan jati diri kita terutama peran kita dalam bangsa ini.

Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya peningkatan minat dan kesadaran literasi yang berbasis Rahmatan Lil Alamin merupakan salah satu upaya yang paling tepat dalam menghadapi era digital. Karena dengan demikian, selain pendidikan Islam dapat menjawab berbagai tantangan. Dalam upaya ini, yang dapat dilakukan seorang antropolog muslim memiliki peranan yang penting dalam hal meningkatkan literasi di kalangan masyarakat dan mahasiswa. Salah satunya yakni meningkatkan motivasi dalam minat membaca. Pada kalangan mahasiswa, yakni melakukan pemberdayaan sudut baca sebagai perpustakaan. Literasi yang berbasis Rahmatan Lil Alamin adalah Literasi yang berpedoman teguh terhadap agama Islam serta mengikuti syariat Islam. Konsep Rahmatan Lil Alamin menjadi wujud bagi seorang antropolog muslim dalam bertindak. Sebagai contoh terdapat dua tokoh antropolog muslim yang memegang teguh konsep Rahmatan Lil Alamin dalam setiap tindakan dan pemikirannya yakni Usman Pelly. Pemikiran beliau mengenai etos kerja dan hubungannya dengan konsep Rahmatan Lil Alamin, pemikiran dari Usman Pelly mendorong semangat masyarakat maupun para mahasiswa terhadap literasi digital berbasis Islam ini. Kemudian ada juga pemikiran dari Prof. Dr. Irwan Abdullah tentang politik identitas. Dengan menerapkan pemikiran beliau mengenai politik identitas serta konsep Rahmatan Lil Alamin, kedepannya kita akan bisa berliterasi digital secara terkonsep dan terarah dan tidak melupakan jati diri kita terutama peran kita dalam bangsa ini atau politik identitas itu sendiri.
B. Saran
Dapat dilakukan kajian lebih dan menyeluruh lagi mengenai pemikiran setiap tokoh dan manfaat yang bisa diberikan di kalangan mahasiswa dan masyarakat sehingga nantinya dapat direalisasikan lebih lanjut.

Daftar Pustaka

Al-Quran dan Hadist
Arif, M. K. (2021). Islam Rahmatan Lil Alamin From Social and Cultural Perspective. Al-
Risalah, 12(2), 169--186. https://doi.org/10.34005/alrisalah.v12i2.1376
Literasiologi, J. (2021). 556585-Upaya-Menumbuhkan-Budaya-Literasi-Di-Kal-71278B24.
7(1), 1--19.
Matt. (2023). Digital Literacy and Cultural Anthropology. Matt Artz.
https://www.mattartz.me/digital-literacy-and-cultural-anthropology/
Mucharomah, M. (2017). Guru di Era Milenial dalam Bingkai Rahmatan Lil Alamin. Edukasia Islamika, 2(2), 172. https://doi.org/10.28918/jei.v2i2.1667

Semoga konten dan ulasan ini bermanfaat bagi semuanya, terimakasih sudah membaca:) mohon maaf jika terdapat pemilihan mata yang kurang tepat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun