Mohon tunggu...
risma riskita
risma riskita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Pencari Ilmu di Kampus Impian Semua Orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Antropolog Muslim Nusantara dalam Meningkatkan Minat dan Kesadaran Literasi Berbasis Rahmatan Lil Alamin

7 Juni 2023   23:36 Diperbarui: 7 Juni 2023   23:39 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang Antropolog atau yang sejenisnya memiliki peranan yang tak kalah penting dalam hal meningkatkan literasi diberbagai kalangan termasuk kalangan masyarakat hal itu salah bukti kehadiran dan peranan dari seorang antropolog. Salah satunya yakni meningkatkan motivasi dalam minat membaca atau make literation habbit. Sebagai contoh, seorang antropolog pada tahap memotivasi minat baca ini masyarakat diarahkan untuk membuat kontrak belajar kegiatan minat baca, ini bentuk salah satu projek yang bisa digunakan. Dalam hal ini, masyarakat ditugaskan untuk menulis hal yang harus/tidak dikerjakan berkaitan tujuan akhir kegiatan pada suatu media sebagai metode pelatihan, kemudian dikumpul sebagai bahan awal pembuatan tugas project tadi. Semua ditulis pada lembar kontrak yang dilakukan secara tulus sehingga menjadi pegangan motivasi diri sendiri. Ini penting dalam peningkatan literasi. (Literasiologi, 2021: 15).

Selain itu, seorang antropolog juga berperan dalam masyarakat untuk meningkatkan literasi adalah dengan cara meningkatkan minat masyarakat berkarya melalui tulisan. Sebagai contoh untuk menyempurnakan hasil dari literasi di masyarakat adalah dengan memberi fasilitas menulis. Menulis dari hal sederhana seperti pengalaman keseharian dialami, melakukan review buku yang sederhana, bisa berbagi mengenai pemahaman terhadap buku yang dibacanya dan masih banyak hal lagi.

- Mahasiswa 

Pada kalangan mahasiswa, seorang antropolog memiliki peranan yang penting juga. Salah satunya yakni sebagai contoh seorang antropolog dapat melakukan pemberdayaan sudut baca sebagai perpustakaan mini pada kalangan mahasiswa (Literasiologi, 2021: 15). Terbatasnya bacaan teratasi sementara pemberdayaan ruang baca, dikelola antropolog langsung dan dipelihara seluruh mahasiswa. Ruang baca yang di buat di sudut ruang kuliah berfungsi menyimpan bahan bacaan, mejadi perpustakaan sederhana, dan sebagai bahan bacaan lainnya. Koleksi dalam ruang baca harus tercatat rapi supaya tidak hilang kedepannya. Bahan bacaan dapat dibaca di tempat dan dibawa kemana-mana.

Berdasarkan uraian diatas, Antropolog muslim mempunyai peran dan kontribusi untuk membantu meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat maupun mahasiswa dengan berpegang teguh pada konsep Rahmatan Lil Alamin. Literasi berbasis Rahmatan Lil Alamin artinya literasi yang berbasis Islam. Perihal literasi masyarakat dan mahasiswa di era digitalisasi dan konsep Rahmatan Lil Alamin tersebut, nilai yang dikembangkan Antropolog muslim dalam menghadapi era digitalisasi, seperti: humanis, menjunjung tinggi, menghargai hak asasi sesama manusia. Menurut Mucharomah (2017: 186) Islam wajib melakukan perubahan menyesuaikan diri dengan tantangan yang dihadapi. Tantangan berupa globalisasi akibat kemajuan IPTEK, terutama bidang telekomonikasi.

Antropolog muslim dapat menjadi motivator bagi masyarakat dan mahasiswa dalam meningkatkan minat dan kesadaran literasi terutama literasi berbasis Islam Rahmatan Lil Alamin. Dengan meningkatkan kesadaran literasi yang dilakukan dengan basis Islam Rahmatan Lil Alamin maka akan membentuk insan manusia yang unggul dan taat serta dalam hal pengetahuan masyarakat dan mahasiswa akan melek dengan kemajuan IPTEK. Menurut Mucharomah (2017: 179) Islam Rahmatan Lil Alamin dalam dunia ilmu pengetahuan mengenal ilmu kimiyya (kimia), aljabar, dll karya Ibnu Sina. Ilmu ini dikembangkan oleh ilmuwan Muslim. Tentunya, para Antropolog muslim berperan bersiap diri memperbaiki kompetensinya, menjadi figur menginspirasi dan memotivasi bagi khalayak umum terutama kalangan masyarakat dan mahasiswa.

  1. Tokoh Antropolog Muslim Indonesia beserta Pemikirannya 

Usman Pelly

Sumber: UNKRIS Jakarta

Usman Pelly adalah seorang antropolog muslim. Beliau bisa dikenali dari mulai (kelahiran di Lhokseumawe, Aceh, 12 Juli 1938). Beliau seorang antropolog Indonesia, guru agung, dan ketua umum dari Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara serta YPI Amir Hamzah Medan. Usman Pelly sendiri adalah putra Minangkabau asal Bayur, Maninjau, Sumatera Barat. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di IKIP Ajang pada tahun 1969. Tahun 1980 dia mendapat gelar Master of Arts di proses antropologi dari University of Illinois, Amerika Serikat. Dan tiga tahun kemudian dia meraih gelar Ph.D. Selain sebagai dosen, Usman Pelly juga giat dalam melaksanakan berbagai penelitian. Fokus penelitiannya kebanyakan tentang warga di Sumatera Utara dan sekitarnya. Adapun karya milik Usman Pelly sendiri mudah untuk dicari karena namanya yang sudah dikenal sebagai antropolog dan guru besar, salah satunya adalah buku Urbanisasi dan Adaptasi terbit pada tahun 1994.

Salah satu pemikiran menarik dari Usman Pelly adalah mengenai budaya etos kerja. Dalam KE (2016: 4) Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja. Bila kita hubungkan dengan literasi digital berbasis Rahmatan Lil Alamin yakni dengan adanya etos kerja, dapat mendorong kita kepada literasi digital yang lebih baik lagi, dapat mendorong semangat dan gairah kita dalam menggerakkan budaya literasi digital kedepannya. Hal ini yang menjadi pedoman dan juga harapan bagi kita semua dengan adanya pemikiran dari Usman Pelly ini dalam mendorong semangat masyarakat maupun para mahasiswa terhadap literasi digital berbasis Islam ini.

Prof. Dr. Irwan Abdullah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun