Mohon tunggu...
rismaramadhani
rismaramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak dari Toxic Relationship bagi Kesehatan Mental

20 November 2024   12:10 Diperbarui: 20 November 2024   12:16 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak dari Toxic Relationship bagi Kesehatan Mental

Abstrak

Hubungan Toxic Relationship adalah hubungan yang ditandai dengan pola interaksi negatif di dalam sebuah hubungan seperti manipulasi, kontrol berlebihan, dan kurangnya penghargaan emosional, dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak psikologis yang ditimbulkan dari hubungan toxic relationship termasuk peningkatan stres, kecemasan, depresi, hingga penurunan harga diri. Memberikan gambaran bahwa individu yang terjebak dalam hubungan seperti ini sering mengalami tekanan emosional berkepanjangan, yang dapat mengganggu fungsi psikologis dan sosial mereka. Selain itu, ketergantungan emosional dan minimnya dukungan sosial sering kali memperburuk situasi, membuat individu sulit keluar dari hubungan tersebut. Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran terhadap tanda-tanda hubungan toxic serta intervensi yang tepat untuk melindungi kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Dampak dari Toxic Relationship

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka terjebak di dalam hubungan yang merugikan, yang sering di sebut dengan toxic relationship. Hubungan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari ketidaknyaman perasaan dan pikiran yang sering kali tidak sejalan. Kita sering kali tidak menyadari dari hubungan semacam ini dapat memberikan dampak yang sangat berkepanjangan bagi kesehatan mental.

A. Ciri-Ciri Toxic Relationship 

Ada beberapa ciri ciri toxic relationship yang bisa di temukan apabila kamu terjebak di dalam hubungan. 

1. Selalu dikontrol oleh pasangan 

Tanda yang terlihat jelas dari hubungan ini adalah salah satu pihak selalu mengkontrol secara berlebihan. Contohnya, pasangan kamu memaksakan kehendaknya terhadap hidup yang kamu jalani, walaupun mungkin keinginanmu tidak sejalan.

Ia juga mungkin mengutarakan kalimat yang membuatmu harus menuruti kemauannya.

Misalnya ," Aku bersikap seperti ini karena aku sayang sama kamu." Kalau kamu tidak menurutinya, dia bisa saja menuding kamu tidak menyanginya. Hal ini membuatmu terpaksa mengikuti keinginannya.

2. Tidak Mendapatkan Dukungan 

Hubungan yang sehat selalu memberikan dukungan satu sama lain. Namun, pada hubungan yang toxic, setiap pencapaian yang kamu peroleh akan dianggap menjadi kompetisi.

Bahkan, pasanganmu bisa tidak senang jika kamu berhasil melakukan sesuatu yang seharusnya membuat ia bangga. Berharap mendapatkan dukungan dan apresiasi, kamu malah mendapatkan perkataan kasar dan kritik tidak membangun yang dapat menghambat kesuksesan kamu.

3. Selalu dicurigai dan dikekang

Perasaan Cemburu merupakan perasaan yang normal dalam setiap hubungan sebagai salah satu bentuk kepedulian. Namun, hubungan akan menjadi toxic jika cemburu sudah berlebihan misalnya, selalu menuduh apapun yang kamu lakukan hingga muncul perasaan takut bahkan mendapatkan kekerasan mental maupun fisik.

4. Sering dibohongi

Kejujuran merupakan salah satu pondisi untuk membangun hubungan yang sehat. Namun, jika pasanganmu sering berbohong dan menutupi banyak hal , itu tandanya kamu berada pada hubungan toxic relationship.

5. Mendapatkan kekerasan fisik 

Selain kekerasan verbal, suatu hubungan di katakana toxic jika sudah ada kekerasan fisik di dalamnya. Pasangan yang tidak sehat secara emosional sering kali main tangan jika terjadi perselisihan dalam hubungan.

B. Dampak dari Hubungan Toxic Relationship

Ada beberapa dampak yang di timbulkan dari hubungan toxic relationship, yang memberikan dampak yang cukup serius bagi kesehatan mental dalam kehidupan.

1. Memicu stres dan gangguan kecemasan

Dampak toxic relationship juga bisa memicu terjadinya gangguan kecemacan. Hubungan yang tidak sehat menciptakan ketegangan mental dan setres. Studi dalam Journal of Affective Disorders menemukan bahwa berada pada lingkungan toxic relationship akan meningkatkan kecemasan dan gangguan setres, sedangkan hubungan yang sehat akan memberikan efek yang sebaliknya.

2. Abai dengan diri sendiri

Salah satu dampak serius dari hubungan toxic relationship adalah kecenderungan individu mengabaikan perasaan, kebutuhan hingga kesejahteraan dirinya. Hal ini bisa meruntuhkan kebiasaan sehat yang kamu lakukan. Misalnya, kamu menjadi berhenti merawat diri sendiri dengan baik. Ini termasuk mengabaikan rutinitas perawatan diri, kebiasaan tidur, jadwal olahraga, atau bahkan kebersihan pribadi.

3. Tidak memiliki harga diri

Pasangan yang toxic akan terus menerus menjatuhkanmu, apapun yang kamu lakukan akan terus di pertentangkan. Kamu akan mulai kehilangan kepercayaan diri dan kurangnya rasa aman dalam kebatinan. Jika hubungan yang tidak sehat membahayakan kekuatan dan keamanan batin kamu, inilah saatnya untuk melepaskan hubungan itu dan menemukan kebahagianmu sendiri.

4. Mengisolasi dari hubungan yang sehat

Ketika kamu terus-menerus berada di lingkungan yang negatif, mengalami stres dan pelecehan secara emosional, bukan tidak mungkin kamu akan menempatkan dinding pembatas antara diri sendiri dan orang lain.

C. Cara mengatasi dampak dari hubungan toxic relationship

Terjebak dalam hubungan toxic relationship sangat merugikan diri sendiri baik dalam mental dan fisik. Mengatasi dampak dari hubungan toxic relationship membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sembuh, mulai dari berkomitmen pada diri sendiri dan dukungan dari lingkungan sekitar. Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk keluar dari hubungan toxic relationship.

1. Mulai mencintai diri sendiri.

Meski sudah berusaha yang terbaik dalam menjalankan hubungan, namun terkadang hal ini tidak dihargai oleh pasangan. Akan tetapi, percayalah bahwa kamu tetap berharga meski telah direndahkan atau dikendalikan oleh pasangan. Cara keluar dari toxic relationship adalah dengan memiliki pandangan positif kepada diri sendiri bahwa kita berhak untuk mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan, Menjadi bagian dari hubungan toxic akan sangat merugikan bagi kesehatan mental dan fisik. Mungkin perlu beberapa saat sebelum kamu siap kembali menjalin hubungan. Untuk itu, jangan terburu-buru membuka hati untuk yang baru. Ada baiknya kamu meluangkan waktu untuk diri sendiri terlebih dahulu. Hal yang bisa kamu lakukan seperti meditasi, membuat jurnal, atau membaca buku.

2. Melakukan Banyak Aktivitas Positif. 

Hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan memulai hidup baru, lupakan hal hal yang menyakiti dan memperbanyak kegiatan positif. Mulai dari melakukan hal yang kamu senangi yang sempat tertunda sebelumnya.

3. Memperbanyak Relasi. 

Saat berada dalam hubungan yang toxic, mungkin ruang lingkup kita menjadi sangat terbatas, karena pasangan mungkin akan sangat membatasi ruang lingkup kita, dan hanya akan terbatas antara dia saja, keluarlah dan kembali beredar di pergaulan, hubungi teman-teman lama yang sudah lama tidak kita temui atau bergabunglah dengan komunitas baru yang membuka kesempatan lebar bagi kita untuk mengenal orang-orang baru dalam lingkungan yang sehat.

4. Membatasi atau Memblokir Toxic People.

Cara mengakhiri hubungan toxic adalah dengan membentuk batasan kepada pasangan. Saat membuat keputusan untuk meninggalkan pasangan, hentikan segala bentuk komunikasi dengannya, perlahan untuk melupakan hal yang menyakiti, mencoba untuk berdamai dengan keadaan dan memulai lembaran baru demi kebahagian dan ketenangan diri sendiri.

Toxic relationship berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti memicu stres, kecemasan, depresi, dan trauma psikologis. Hubungan ini juga dapat menyebabkan isolasi sosial dan menurunkan kualitas hidup. Mengakhiri hubungan toxic dan mencari dukungan dari lingkungan sekitar adalah langkah penting untuk pemulihan dan menjaga kesejahteraan mental. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun