Salah satu konsep dalam  teori belajar adalah reward dan punishment. Konsep ini.menjelaskan bahwa perilaku seseorang dapat dimodifikasi dengan memberi efek berupa hadiah atau hukuman.Â
Orang akan berhenti melakukan sebuah perilaku jika ia menerima rasa tidak nyaman atau hukuman. Sebaliknya akan mempertahankan perilaku tertentu jika ia merasa mendapat keuntungan atau hadiah.
Pemberlakuan sanksi salah satu nya adalah penerapan dari konsep reward dan punishment.Â
Pertanyaannya apakah seseorang akan terus menerus berperilaku baik karena takut akan hukuman dan ingin mendapatkan hadiah? Seharusnya  tidak selalu demikian.Â
Semakin bertambah usia  manusia memiliki kemampuan berpikir yang semakin berkembang.
Seperti yang dikatakan Jean Piaget, bahwa sejak usia pubertas, seseorang  tidak lagi hanya  berpikir  mengenai obyek (benda) nyata. Melainkan mulai mengembangkan kemampuan berpikir tentang sesuatu yang abstrak seperti pemahaman  akan  nilai-nilai (values) dan juga makna kehidupan yang lebih mendalam. Disertai juga kemampuan berpikir logis.Â
Kesimpulan saya, Â ketika seseorang mematuhi suatu peraturan hanya karena semata-mata takut akan sanksi, berarti tahap proses berpikirnya boleh dikatakan mengalami hambatan dalam perkembangan yang lebih maju.Â
Dalam hal peraturan dan mematuhi aturan saya membuat beberapa poin penting yakni,Â
Jangan mengikuti aturan semata karena rasa takut akan sanksi.Â
Orang-orang yang patuh karena takut sekilas kelihatan baik. Mereka tertib, selalu ikut aturan. Tetapi sayangnya mereka orang-orang yang tidak punya visi. Seperti pengendara sepeda motor yang memakai helm semata karena takut ditilang, bukan karena alasan keselamatan.Â
Bagi saya kita harus punya alasan dan cara pandang ke depan mengapa kita mematuhi aturan. Visi akan keadaan yang lebih baik dan bermanfaat itu yang membuat kita patuh. Bukan karena rasa takut akan sanksi.Â