Mohon tunggu...
Risma Indah L
Risma Indah L Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan penikmat hobi

Menulis mencoba menginspirasi Mendidik mencoba memberdayakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sudahkah Kita Memberikan yang Terbaik, Sebelum Kita Tiada?

21 Desember 2019   00:44 Diperbarui: 22 Desember 2019   06:46 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A man in a cemetery in winter. Nicholas McComber/E+/Getty Images

Berpikir akan kematian seolah aneh untuk dilakukan. Padahal kenyataanya agama dan budaya mengajarkan kita supaya jangan lupa untuk "mengingat" mati. 

Banyak ungkapan yang ditujukan agar kita tak melulu berpikir soal dunia. Tetapi juga mengingatkan bahwa kehidupan hanya sementara dan kita mesti mempersiapkan diri untuk suatu saat meninggalkan dunia yang fana ini. 

Sejak kepergian putra saya satu-satunya. Kematian bagi saya bukanlah suatu hal menyeramkan yang harus ditakuti. Waktu itu dapat tiba kapan saja dan bagi siapa saja. Tua atau muda. Anak kecil atau tua renta. 

Ibarat ikut arisan, kita tidak tahu nama siapa yang akan keluar ketika kita mengocok sekumpulan nama. Tidak peduli siapa yang baru saja bergabung atau sudah lama ikut. Siapa saja bisa terpilih.

Kita semua harus siap. Bukankah itu sebuah proses kehidupan yang alamiah?

Terinspirasi sebuah film serial yang beberapa waktu ini sering menjadi perhatian saya. Ghost Whisperer. Sebuah serial televisi lawas yang pernah populer di Amerika sekitar tahun 2005 sampai 2010

Mengisahkan tentang seorang perempuan yang bernama Melinda yang memiliki kemampuan supranatural yakni dapat berinteraksi dengan roh yang gentayangan. 

Roh yang gentayangan ini adalah mereka yang belum dapat beristirahat dengan tenang di alam baka. Bahasa awamnya mati penasaran. Hal ini diakibatkan adanya unfinished busines (urusan yang belum diselesaikan) di dunia ini. 

Mereka menjumpai Melinda untuk meminta bantuan menyelesaikan urusan di dunia yang belum beres tadi. 

Satu episode yang menarik perhatian saya adalah mengisahkan tentang Adam Godfrey. Seorang penulis yang mati penasaran. Persoalan awalnya adalah status kematiannya yang belum jelas. Jasadnya salah dikenali akibat identitas yang sengaja ditukar, sehingga nama orang lain lah yang ditulis pada nisannya 

Singkat cerita, masalah inti dari Adam adalah ia meninggalkan kesan buruk pada istri dan terutama anak perempuan satu-satunya. Bahkan saat menyadari dirinya telah wafat ia hampir lupa bahwa ia memiliki istri dan seorang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun