Mohon tunggu...
Risma Indah L
Risma Indah L Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan penikmat hobi

Menulis mencoba menginspirasi Mendidik mencoba memberdayakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Gojek Kere"

9 November 2019   19:49 Diperbarui: 9 November 2019   20:47 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : www.gambarunik.id

Soal gaji tadi  itu hanyalah gojekan. Jujur  kami tidak mengeluh. Masih banyak teman guru honorer yang gajinya pas-pasan. Kami bersyukur sudah dapat menikmati sertifikasi.

Meskipun ada saja nyiyiran di sana sini. Mungkin dipikirnya karena sertifikasi kami dapat berfoya-foya. . Yah Kadang orang jarang mau melihat prosesnya, senangnya  hanya menilai apa yang tampak di luar saja. Kalau saya, cukup doakan saja mereka yang nyiyir itu atau jadikan bahan gojek kere kita hahaha.  

Hmmm....atau mulai bicara soal pak Anu. Itu lho... si guru yang punya bisnis pesat  di luar sana. Tak ada istilah tanggal tua untuk dirinya. Tapi sayangnya justru bisnis itulah kerja utamanya, sementara jadi guru  malah jadi kerja sambilannya. Hush...! kalau sudah begini stop!  Karena gojek kere itu pantang menggosip.

Kalau sudah bergaya bak ibu -ibu komplek, dengan mata yang melirik sang ibu muda tetangga baru, kemudian mulai berbisik was wis wus...berarti gojek kere sudah tak sehat lagi. 

Biarpun "kere" saya ingin mengatakan  kalau gojek kere itu  kualitas humornya juga bisa diandalkan. Macam stand up comedy,  lucu tetapi bikin berpikir. Meskipun terkadang humornya sungguh konyol, tetapi membuat relasi kita  jadi semakin kompak. Gojek kere itu menjadi asyik karena utamanya harus dapat tertawa bersama-sama, bukan satu tertawa yang lain sakit hati. 

Humor  membuat hidup jadi rileks, relasi yang tegang jadi cair, permasalahan tidak harus dihadapi dengan  tegangan tinggi. Syukur-syukur membuat awet muda. Hidup perlu  seni mentertawakan diri sendiri, melatih menjadi semakin  rendah hati, dan belajar melihat kesulitan menjadi sesuatu yang bisa ditertawakan sambil berpikir

Salam akhir pekan dari para "kere"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun