Mohon tunggu...
Risky berlianakurniasari
Risky berlianakurniasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Mahasiswa unisri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN-T UNISRI Kembangkan Kreativitas Pengelolaan Bayam Menjadi MPASI

25 Agustus 2021   09:20 Diperbarui: 25 Agustus 2021   09:25 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari hasil pelatihan menunjukkan para ibu yang memiliki bayi mulai memahami bagaimana pentingnnya memberikan MP-ASI dengan memperhatikan unsur AFATVAH (Age, Frequency, Amount, Texture, Variety, Active Responsive, Hygine). 

Mereka senang karena ada tambahan edukasi mengenai MP-ASI yang kaya energi, protein, mikronutrien, mudah dimakan anak, disukai anak, berasal dari bahan makanan lokal dan terjangkau, serta mudah disiapkan. MP-ASI ini berbahan dasar dari sayur bayam karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh, Melancarkan kinerja sistem pencernaan bayi, memperkuat tulang, dan melancarkan sistem pencernaan.

Adanya pelatihan pemanfaatan sayur bayam dijadikan MP-ASI bertujuan untuk memberikan informasi tentang pemberian MP-ASI yang benar dan tepat serta agar masyarakat mengetahui inovasi produk baru dari tanaman bayam guna untuk memenuhi kebutuhan status gizi bayi. 

Pelatihan ini dilakukan setelah mengamati kegiatan posyandu dusun lempong, kebanyakan makanan gizi yang dibagikan yaitu berupa bubur kacang hijau, pisang, dan makanan ringan, sedangkan untuk bayi berusia di atas 6 bulan belum bisa mengonsumsi makanan tersebut. 

Oleh karena itu, dilakukan pembuatan produk MP-ASI dari bayam supaya bayi dapat mengonsumsi makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya seiring dengan pertambahan usianya.

Adanya pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan produk MP-ASI untuk bayi usia diatas 6 bulan yang dilakukan secara berkelanjutan di Desa Lempong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun