Mohon tunggu...
Riski Ramadan RR
Riski Ramadan RR Mohon Tunggu... Wiraswasta - I love imagination

Pekerja Serabutan [ kerjaannya banyak, bayarannya sedikit ]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memori Memoar 98 (Sebuah Cerita Pendek)

3 Februari 2023   20:25 Diperbarui: 20 Juli 2024   23:55 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mereka ingin berciuman, tiba-tiba seorang  perempuan hamil membawa lampu semprong mengacaukan rencana mereka. Ambar terkejut ketika perempuan hamil itu mendobrak pintu dan mengetahui kalau dia adalah Laksmi yang tengah mengandung dirinya.

Laksmi : Oh, jadi ini kerjaan kamu? Saya selama ini nahan sakit gara-gara hamil anak kamu, sekarang kamu malah bercumbu dengan perempuan ini? Memang bajingan kau, Mas.

Lelaki : Saya bisa jelasin semuanya.

Laksmi : Berengsek!!!!

Refleks laksmi melempar lampu semprong itu dan membakar setengah gubuk, sebelum api membesar lelaki itu menuntun Laksmi keluar dan kepanikan pun terjadi. Perempuan selingkuhan itu terjebak dan meminta tolong. Tolong, mas tolong.

Lelaki : Apa yang kamu lakukan?

Laksmi panik dan tidak tahu harus berbuat apa.

Gubuk itu habis terbakar di depan mata kepala Laksmi dan suaminya. Sebelum ada yang melihat suaminya menyuruh Laksmi untuk segera pergi.

Mata ambar  di penuhi api yang membakar perempuan itu.

Ambar kembali terbangun di gubuk yang memasung Laksmi. Ambar menangis, melihat ibunya, melihat perempuan itu mati secara tragis. Ambar mendekatinya lagi dan meyakinkan dirinya kalau tidak ada yang perlu ditakutinya lagi.

Ambar : Mungkin saya terlalu asing, tetapi saya lahir dari perut ibu, ibu melindungi saya dengan meminta ibu sukma untuk merawat saya. Sekarang saya tahu apa yang harus kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun