B.Agent Of Social Control
Mahasiswa sebagai agent of social control harus mampu mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang muncul. Di saat seperti sekarang ini, mahasiswa harus kritis dan peka terhadap apa yang terjadi di lingkungannya, dan kita sebagai mahasiswa harus menunjukan semangat kepedulian sosial terhadap masyarakat. Kepedulian ini tidak hanya diwujudkan pada demonstrasi atau yang lainnya. Melainkan dari pemikiran-pemikiran cemerlang mahasiswa, diskusi-diskusi, atau memberikan bantuan moril dan materil kepada masyarakat dan bangsa kita dengan cara memberikan sumbangsih secara nyata (Cahyono, H. 2019).
Hendaknya mahasiswa menyadari bahwa berada di kampus tidak hanya menimba ilmu saja, tetapi juga harus berpikir bahwa mereka dapat memberikan sumbangsih yang lebih bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat dengan ikut serta dalam melakukan kegiatan gerakan sosial dan perbaikan lingkungan.
Jika terjadi konflik politik di dalam pemerintahan yang melanggar hukum dan berdampak negatif pada masyarakat, peran mahasiswa dapat dilihat sebagai kontrol sosial melalui tindakan seperti demonstrasi yang bertanggung jawab. Kritik terhadap kebijakan pemerintah hanya sebagian dari peran mahasiswa sebagai kontrol sosial. Peran peserta didik sebagai kontrol sosial dapat dipenuhi baik dengan membuat program kegiatan pendidikan berskala besar bagi masyarakat maupun dengan membuat program kegiatan pendidikan dalam skala terbatas di lingkungan masyarakat.
Mahasiswa yang berperan sebagai pemegang kontrol dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan tidak hanya mampu mengkritisi dan memberikan masukan terhadap berbagai permasalahan sosial, namun juga dapat menjadi jembatan solusi sosial melalui ide-ide kreatif dan inovatif. Sehingga kehidupan bernegara yang adil dan makmur dapat terwujudkan dalam kehidupan masyarakat (Purnama, C. 2023).
C.Iron Stock
Mahasiswa sebagai iron stock berarti mereka berpotensi memimpin masa depan bangsa yang akan menggantikan generasi yang telah ada, oleh karena itu mahasiswa tidak cukup hanya belajar saja, mereka juga memerlukan pengalaman kepemimpinan agar bisa memposisikan diri di masyarakat setelah lulus nanti.
Peran mahasiswa sebagai iron stock dapat diwujudkan secara bertahap. Mulai dari memperkaya diri dengan pengetahuan baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan, bukan hanya ilmu spesifik saja tetapi juga memerlukan adanya soft skill seperti leadership, kemampuan memposisikan diri dan sensitivitas tinggi. Selain itu dengan mengikuti organisasi, baik organisasi internal maupun eksternal kampus. Seperti organisasi BEM (Badan Eksekusi Mahasiswa), HM (Himpunan mahasiswa), HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan), dan sebagainya.
Aktivitas kemahasiswaan dalam suatu organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas mahasiswa tersebut. Melalui organisasi dapat ditanamkan nilai-nilai moral tertentu yang menentukan kualitas mahasiswa sebagai pemimpin masa depan negara. Selain itu, mahasiswa dapat melatih soft skill, memperluas jaringan pertemanan, meningkatkan kemampuan public speaking, mengembangkan minat dan bakat, mengembangkan kemampuan komunikasi untuk membangun hubungan sosial, dan belajar manajemen waktu. Semua itu berhubungan dalam mempersiapkan mahasiswa untuk berperan sebagai iron stock di masyarakat.Â
4. Dampak Penerapan Good Governance oleh Mahasiswa bagi Masyarakat
Peran mahasiswa sebagai agen dalam mewujudkan good governance di masyarakat tentunya memberikan dampak positif maupun negatif bagi lingkungan masyarakatnya sendiri. Akan tetapi, peran mahasiswa ini lebih memberikan dampak positif bagi masyarakat. Berikut ini adalah beberapa dampak positif perwujudan good governance oleh mahasiswa di masyarakat beserta dengan referensinya: