Aku ingin intropeksi diri.” Sahut Nisa kemudian dan aku hanya bisa pasrah dengan kata-kata itu
Walaupun aku sangat mencintainya tapi aku tidak ingin memaksakan hatinya untuk tetap mencintaiku
“Baiklah kalo itu mau mu. Kita berteman.”
Sahutku sambil mengulurkan tanganku
“Pasti Yo.” Sahut Nisa sambil membalas uluran tanganku
Aku menatap wajahnya sekali lagi sebelum dia pergi meninggalkanku
“Aku pergi Yo.”
Sahut Nisa sambil beranjak pergi meninggalkanku terpaku sendiri diteras rumah menatap kepergiaannya
Satu minggu aku berpisah dari Nisa dan sejak saat itu aku juga tidak pernah mendengar kabarnya lagi kata teman-temannya
Nisa berhenti kuliah dan pulang kerumah orang tuanya
Saat sedang asyik menikmati suasana sore yang indah ada seseorang mengetuk pintu kamarku