Mohon tunggu...
[J̲̅A̲̅N̲̅G̲̅A̲̅N̲̅] [M̲̅E̲̅N̲̅A̲̅N̲̅G̲̅I̲̅S̲̅] [U̲̅N̲̅T̲̅U̲̅K̲̅K̲̅U̲̅]
[J̲̅A̲̅N̲̅G̲̅A̲̅N̲̅] [M̲̅E̲̅N̲̅A̲̅N̲̅G̲̅I̲̅S̲̅] [U̲̅N̲̅T̲̅U̲̅K̲̅K̲̅U̲̅] Mohon Tunggu... -

orang yang kuat hatinya\r\nbukan mereka yang tak pernah menangis melainkan mereka yang tetap tegar\r\nmeski banyak orang yg menyakitinya.\r\n\r\n.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan Terindah

22 Juli 2012   13:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:43 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin intropeksi diri.” Sahut Nisa kemudian dan aku hanya bisa pasrah dengan kata-kata itu

Walaupun aku sangat mencintainya tapi aku tidak ingin memaksakan hatinya untuk tetap mencintaiku

“Baiklah kalo itu mau mu. Kita berteman.”

Sahutku sambil mengulurkan tanganku

“Pasti Yo.” Sahut Nisa sambil membalas uluran tanganku

Aku menatap wajahnya sekali lagi sebelum dia pergi meninggalkanku

“Aku pergi Yo.”

Sahut Nisa sambil beranjak pergi meninggalkanku terpaku sendiri diteras rumah menatap kepergiaannya

Satu minggu aku berpisah dari Nisa dan sejak saat itu aku juga tidak pernah mendengar kabarnya lagi kata teman-temannya

Nisa berhenti kuliah dan pulang kerumah orang tuanya

Saat sedang asyik menikmati suasana sore yang indah ada seseorang mengetuk pintu kamarku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun