Mohon tunggu...
Riska Zafitri cahyanti
Riska Zafitri cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment Yang Dikemukakan Oleh John Bowlby & Mary Ainsworth

21 Januari 2025   13:18 Diperbarui: 21 Januari 2025   13:19 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

John Bowlby

           John Bowlby adalah seorang psikolog dan psikoanalis asal Inggris, ia lahir pada 26 Februari 1907, dan ia wafat pada 2 September 1990. John Bowlby mengemukakan teori tentang keterikatan, yaitu teori psikologi yang menjelaskan hubungan antara manusia. Teori ini menekankan pentingnya hubungan awal antara anak dan orang tua atau pengasuh dalam pembentukan perkembangan emosional dan sosial anak. John Bowlby percaya bahwa keterikatan pada masa kanak-kanak memainkan peran penting dalam perkembangan dan fungsi mental di kemudian hari.

John Bowlby dan Dasar Teori Attachmentnya :

          John Bowlby, mengemukakan terkait teori attachment atau teori ketertarikan. Ia mengembangkan teori ini pada tahun 1950-an, dengan pemahaman bahwa keterikatan emosional yang kuat dengan orang tua atau pengasuh memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan psikologis anak. Bowlby berpendapat bahwa attachment bukan hanya sekadar hubungan emosional saja, tapi juga memiliki fungsi biologis yang krusial untuk kelangsungan hidup anak.

         Bowlby mengemukakan bahwa anak-anak secara alami dilahirkan dengan kemampuan untuk membentuk ikatan emosional dengan orang yang merawat mereka, dan hubungan ini membantu mereka untuk merasa aman, terlindungi, dan mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan dalam berkembang. Bowlby percaya bahwa attachment ini berkembang melalui interaksi dengan orang tua atau pengasuh, dan keterikatan yang aman akan memberikan dasar yang kuat bagi anak untuk menjelajahi dunia di sekitarnya.

Adapun beberapa poin-poin utama dalam teori attachment Bowlby yaitu, sebagai berikut :

 1. Insting Biologis Untuk Membentuk Keterikatan

          Anak dilahirkan dengan naluri untuk membentuk suatu ikatan dengan pengasuh utama yang menyediakan perlindungan dan perawatan.

 2. Keamanan Sebagai Dasar Eksplorasi

           Attachment atau ketertarikan yang aman, memberikan rasa aman bagi anak untuk menjelajahi dunia dan membangun hubungan dengan orang lain.

 3. Peran Pengasuh Dalam Memberikan Rasa Aman

           Pengasuh yang responsif dan penuh kasih sayang berperan dalam menciptakan attachment yang aman bagi anak, sementara pengasuh yang tidak konsisten atau tidak responsif dapat menyebabkan attachment yang tidak aman terhadap anak tersebut.

 4. Keterikatan Pada Usia Dini

            Attachment atau ketertarikan terbentuk dalam beberapa bulan pertama kehidupan dan membentuk dasar hubungan interpersonal anak di masa depan.

Mary Ainsworth

            Mary Ainsworth, adalah seorang psikolog asal Amerika. Ia lahir pada 1 Desember 1913 di Glendale, Ohio, AS. Ainsworth wafat pada 21 Maret 1999 charlottesville, Virginia, AS. Ia yang bekerja bersama dengan John Bowlby, dalam memperluas teori attachment (ketertarikan) dengan melakukan penelitian eksperimen yang terkenal, yaitu "Strange Situation Procedure" (Prosedur Situasi Aneh), yang dirancang untuk mengamati reaksi bayi terhadap situasi pemisahan dan pertemuan dengan pengasuh mereka. Pada penelitiannya ini, memberikan wawasan penting tentang berbagai jenis attachment yang terbentuk antara anak dan pengasuhnya.

            Ainsworth mengidentifikasi tiga pola utama attachment yang muncul berdasarkan respons anak terhadap pemisahan dan pertemuan dengan pengasuh, yaitu :

 1. Attachment Aman (Secure Attachment)

          Anak yang memiliki attachment aman akan merasa aman untuk menjelajahi lingkungan mereka selama pengasuh mereka hadir. Mereka akan menunjukkan kecemasan saat pengasuh pergi, tetapi mereka akan cepat merasa tenang ketika pengasuh kembali. Anak-anak ini biasanya memiliki pengasuh yang responsif, perhatian, dan dapat diandalkan. Mereka cenderung memiliki hubungan sosial yang sehat dan merasa nyaman saat berinteraksi dengan orang lain.

 2. Attachment Tidak Aman-Avoidant (Avoidant Attachment)

            Anak dengan attachment ini, menunjukkan sedikit kecemasan saat pengasuh pergi dan cenderung menghindari pengasuh ketika kembali. Mereka tidak banyak mencari kenyamanan dari pengasuh mereka dan tampaknya lebih mandiri. Attachment ini biasanya berkembang ketika pengasuh anak sering tidak responsif atau terlalu sibuk untuk memenuhi kebutuhan emosional anak, sehingga anak belajar untuk mengatasi perasaan mereka sendiri.

 3. Attachment Tidak Aman-Anxious (Ambivalent/Resistant Attachment)

            Anak dengan attachment ini, menunjukkan kecemasan yang besar ketika pengasuh pergi dan kesulitan untuk merasa tenang bahkan ketika pengasuh kembali. Mereka akan bertindak marah atau cemas terhadap pengasuh mereka, dan sulit untuk menjelajahi lingkungan mereka. Hal ini biasanya terjadi jika pengasuh tidak konsisten dalam merespons kebutuhan anak, yang membuat anak merasa bingung tentang apakah mereka dapat mengandalkan pengasuh mereka.

           Adapun Disorganized Attachment, yang sering dikaitkan dengan kondisi di mana pengasuh itu sendiri mungkin tidak dapat memberikan perlindungan atau perhatian yang stabil karena masalah psikologis atau pengabaian.

           Pengaruh Attachment terhadap Perkembangan Anak. Pada teori attachment ini, menunjukkan bahwa kualitas hubungan awal dengan pengasuh dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan seorang anak yaitu, sebagai berikut :

 1. Kepercayaan diri

          Anak yang memiliki attachment aman cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi karena mereka merasa aman dan dicintai.

 2. Kemampuan sosial

          Anak-anak dengan attachment aman lebih mampu membentuk hubungan sosial yang sehat dan memiliki keterampilan dalam mengelola konflik.

 3. Pengaturan emosi

           Anak-anak dengan attachment yang aman lebih baik dalam mengatur emosi mereka dan menghadapi stres.

 4. Pola hubungan di masa depan

           Attachment yang dibentuk pada masa kanak-kanak sering kali memengaruhi cara anak berhubungan dengan orang lain di kemudian hari, baik dalam hubungan persahabatan, keluarga, maupun hubungan romantis.

Kesimpulan :

          Teori attachment yang dikemukakan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana hubungan emosional antara anak dan pengasuh dapat memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan psikologis anak. Keterikatan yang aman dengan pengasuh sangat penting untuk perkembangan anak yang sehat, karena memberikan dasar untuk eksplorasi diri dan interaksi sosial yang positif. Sementara itu, attachment yang tidak aman dapat menyebabkan berbagai kesulitan dalam hubungan sosial dan pengaturan emosi di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun